This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

PUDARNYA PESONA CLEOPATRA by HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

Pada dasarnya, seorang laki-laki berkecenderungan untuk memilih wanita yang cantik. Sedangkan wanita, berkencenderungan untuk memilih laki-laki yang berharta. Maka, kalau seseorang punya anak laki-laki atau saudara laki-laki, mau menikah, maka pertanyaan yang sering muncul adalah “Calon istrimu cantik atau tidak” dan jarang ada pertanyaan “Calon istrimu kerjanya dimana”.


Begitu juga sebaliknya, kalau seseorang punya anak perempuan atau saudara perempuan mau menikah, maka pertanyaan yang sering muncul adalah “Calon suamimu kerjanya dimana” dan jarang ada pertanyaan “Calon suamimu ganteng atau tidak”.

Kalau kita mau jujur, sebagai seorang laki-laki, ingin menikah, juga berkecenderungan mencari wanita yang cantik. Begitu juga sebaliknya, kalau kita sebagai wanita, berkecenderungan mencari laki-laki yang berharta. Minimal, laki-laki itu sudah berpenghasilan yang diharapkan bisa menghidupi keluarga. Gambaran pelajaran dari Novel “Pudarnya Pesona Cleopatra” yaitu Novel Psikologi Pembangun jiwa, karangan Habiburrahman El Shirazy, Penulis Novel best seller Ayat-ayat cinta, semoga bisa jadi renungan bagi kita bersama.

Dengan panjang lebar ibu menjelaskan, sebenarnya sejak ada dalan kandungan aku telah dijodohkan dengan Raihana yang tak pernah kukenal.” Ibunya Raihana adalah teman karib ibu waktu nyantri di pesantren Mangkuyudan Solo dulu” kata ibu.”Kami pernah berjanji, jika dikarunia anak berlainan jenis akan besanan untuk memperteguh tali persaudaraan. Karena itu ibu mohon keikhlasanmu”, ucap beliau dengan nada mengiba.

Dalam pergulatan jiwa yang sulit berhari-hari, akhirnya aku pasrah. Aku menuruti keinginan ibu. Aku tak mau mengecewakan ibu. Aku ingin menjadi mentari pagi dihatinya, meskipun untuk itu aku harus mengorbankan diriku. Dengan hati pahit kuserahkan semuanya bulat-bulat pada ibu. Meskipun sesungguhnya dalam hatiku timbul kecemasan-kecemasan yang datang begitu saja dan tidak tahu alasannya. Yang jelas aku sudah punya kriteria dan impian tersendiri untuk calon istriku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa berhadapan dengan air mata ibu yang amat kucintai.

Saat khitbah (lamaran) sekilas kutatap wajah Raihana, benar kata Aida adikku, ia memang baby face dan anggun. Namun garis-garis kecantikan yang kuinginkan tak kutemukan sama sekali. Adikku, tante Lia mengakui Raihana cantik, “cantiknya alami, bisa jadi bintang iklan Lux lho, asli ! kata tante Lia. Tapi penilaianku lain, mungkin karena aku begitu hanyut dengan gadis-gadis Mesir titisan Cleopatra, yang tinggi semampai, wajahnya putih jelita, dengan hidung melengkung indah, mata bulat bening khas arab, dan bibir yang merah.

Di hari-hari menjelang pernikahanku, aku berusaha menumbuhkan bibit-bibit cintaku untuk calon istriku, tetapi usahaku selalu sia-sia. Aku ingin memberontak pada ibuku, tetapi wajah teduhnya meluluhkanku. Hari pernikahan datang. Duduk dipelaminan bagai mayat hidup, hati hampa tanpa cinta, Pestapun meriah dengan hiburan group rebana. Lantunan shalawat Nabipun terasa menusuk-nusuk hati. Kulihat Raihana tersenyum manis, tetapi hatiku terasa teriris-iris dan jiwaku meronta. Satu-satunya harapanku adalah mendapat berkah dari Allah SWT atas baktiku pada ibuku yang kucintai. Rabbighfir li wa liwalidayya!

Layaknya pengantin baru, kupaksakan untuk mesra tapi bukan cinta, hanya sekedar karena aku seorang manusia yang terbiasa membaca ayat-ayatNya. Raihana tersenyum mengembang, hatiku menangisi kebohonganku dan kepura-puraanku. Tepat dua bulan Raihana kubawa ke kontrakan dipinggir kota Malang. Mulailah kehidupan hampa. Aku tak menemukan adanya gairah. Betapa susah hidup berkeluarga tanpa cinta. Makan, minum, tidur, dan shalat bersama dengan makhluk yang bernama Raihana, istriku, tapi Masya Allah bibit cintaku belum juga tumbuh. Suaranya yang lembut terasa hambar, wajahnya yang teduh tetap terasa asing.

Memasuki bulan keempat, rasa muak hidup bersama Raihana mulai kurasakan, rasa ini muncul begitu saja. Aku mencoba membuang jauh-jauh rasa tidak baik ini, apalagi pada istri sendiri yang seharusnya kusayang dan kucintai. Sikapku pada Raihana mulai lain. Aku lebih banyak diam, acuh tak acuh, agak sinis, dan tidur pun lebih banyak di ruang tamu atau ruang kerja.Aku merasa hidupku adalah sia-sia, belajar di luar negeri sia-sia, pernikahanku sia-sia, keberadaanku sia-sia. Tidak hanya aku yang tersiksa, Raihanapun merasakan hal yang sama, karena ia orang yang berpendidikan, maka diapun tanya, tetapi kujawab ”tidak apa-apa koq mbak, mungkin aku belum dewasa, mungkin masih harus belajar berumah tangga”.

Ada kekagetan yang kutangkap diwajah Raihana ketika kupanggil ‘mbak’, “ kenapa mas memanggilku mbak, aku kan istrimu, apa mas sudah tidak mencintaiku” tanyanya dengan guratan wajah yang sedih. “wallahu a’lam” jawabku sekenanya. Dengan mata berkaca-kaca Raihana diam menunduk, tak lama kemudian dia terisak-isak sambil memeluk kakiku, “Kalau mas tidak mencintaiku, tidak menerimaku sebagai istri kenapa mas ucapkan akad nikah? Kalau dalam tingkahku melayani mas masih ada yang kurang berkenan, kenapa mas tidak bilang dan menegurnya, kenapa mas diam saja, aku harus bersikap bagaimana untuk membahagiakan mas, kumohon bukalah sedikit hatimu untuk menjadi ruang bagi pengabdianku, bagi menyempurnakan ibadahku didunia ini”. Raihana mengiba penuh pasrah. Aku menangis menitikan air mata buka karena Raihana tetapi karena kepatunganku.

Hari terus berjalan, tetapi komunikasi kami tidak berjalan. Kami hidup seperti orang asing tetapi Raihana tetap melayaniku menyiapkan segalanya untukku. Suatu sore aku pulang mengajar dan kehujanan, sampai dirumah habis maghrib, bibirku pucat, perutku belum kemasukkan apa-apa kecuali segelas kopi buatan Raihana tadi pagi. Memang aku berangkat pagi karena ada janji dengan teman.

Raihana memandangiku dengan khawatir. “Mas tidak apa-apa” tanyanya dengan perasaan kuatir. “Mas mandi dengan air panas saja, aku sedang menggodoknya, lima menit lagi mendidih” lanjutnya. Aku melepas semua pakaian yang basah. “Mas airnya sudah siap” kata Raihana. Aku tak bicara sepatah katapun, aku langsung ke kamar mandi, aku lupa membawa handuk, tetapi Raihana telah berdiri didepan pintu membawa handuk. “Mas aku buatkan wedang jahe”. Aku diam saja. Aku merasa mulas dan mual dalam perutku tak bisa kutahan. Dengan cepat aku berlari ke kamar mandi dan Raihana mengejarku dan memijit-mijit pundak dan tengkukku seperti yang dilakukan ibu. ” Mas masuk angin. Biasanya kalau masuk angin diobati pakai apa, pakai balsam, minyak putih, atau jamu?” tanya Raihana sambil menuntunku ke kamar. “Mas jangan diam saja dong, aku kan tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk membantu Mas”. “Biasanya dikerokin” jawabku lirih. ” Kalau begitu kaos mas dilepas ya, biar Hana kerokin” sahut Raihana sambil tangannya melepas kaosku. Aku seperti anak kecil yang dimanja ibunya. Raihana dengan sabar mengerokin punggungku dengan sentuhan tangannya yang halus. Setelah selesai dikerokin, Raihana membawakanku semangkok bubur kacang hijau. Setelah itu aku merebahkan diri di tempat tidur. Kulihat Raihana duduk di kursi tak jauh dari tempat tidur sambil menghafal Al Quran dengan khusyu. Aku kembali sedih dan ingin menangis, Raihana manis tapi tak semanis gadis-gadis mesir titisan Cleopatra.

Dalam tidur aku bermimpi bertemu dengan Cleopatra, ia mengundangku untuk makan malam di istananya.”Aku punya keponakan namanya Mona Zaki, nanti akan aku perkenalkan denganmu” kata Ratu Cleopatra. ” Dia memintaku untuk mencarikannya seorang pangeran, aku melihatmu cocok dan berniat memperkenalkannya denganmu”. Aku mempersiapkan segalanya. Tepat pukul 07.00 aku datang ke istana, kulihat Mona Zaki dengan pakaian pengantinnya, cantik sekali. Sang ratu mempersilakan aku duduk di kursi yang berhias berlian.

Aku melangkah maju, belum sempat duduk, tiba-tiba ” Mas, bangun, sudah jam setengah empat, mas belum sholat Isya” kata Raihana membangunkanku. Aku terbangun dengan perasaan kecewa. “Maafkanaku Mas, membuat Mas kurang suka, tetapi Mas belum sholat Isya” lirih Hana sambil melepas mukenanya, mungkin dia baru selesai sholat malam. Meskipun cuman mimpi tapi itu indah sekali, tapi sayang terputus. Aku jadi semakin tidak suka sama dia, dialah pemutus harapanku dan mimpi-mimpiku. Tapi apakah dia bersalah, bukankah dia berbuat baik membangunkanku untuk sholat Isya.

Selanjutnya aku merasa sulit hidup bersama Raihana, aku tidak tahu dari mana sulitnya. Rasa tidak suka semakin menjadi-jadi. Aku benar-benar terpenjara dalam suasana konyol. Aku belum bisa menyukai Raihana. Aku sendiri belum pernah jatuh cinta, entah kenapa bisa dijajah pesona gadis-gadis titisan Cleopatra.” Mas, nanti sore ada acara qiqah di rumah Yu Imah. Semua keluarga akan datang termasuk ibundamu. Kita diundang juga. Yuk, kita datang bareng, tidak enak kalau kita yang dieluk-elukan keluarga tidak datang” Suara lembut Raihana menyadarkan pengembaraanku pada Jaman Ibnu Hazm. Pelan-pelan ia letakkan nampan yang berisi onde-onde kesukaanku dan segelas wedang jahe. Tangannya yang halus agak gemetar. Aku dingin-dingin saja. “Maaf jika mengganggu Mas, maafkan Hana,” lirihnya, lalu perlahan-lahan beranjak meninggalkan aku di ruang kerja.

“Mbak! Eh maaf, maksudku… Dinda Hana!, panggilku dengan suara parau tercekak dalam tenggorokan. ” Ya Mas!”sahut Hana langsung menghentikan langkahnya dan pelan-pelan menghadapkan dirinya padaku. Ia berusaha untuk tersenyum, agaknya ia bahagia dipanggil “dinda”. ” Matanya sedikit berbinar. “Terima kasih dinda, kita berangkat bareng kesana, habis sholat dhuhur, insya Allah,” ucapku sambil menatap wajah Hana dengan senyum yang kupaksakan. Raihana menatapku dengan wajah sangat cerah, ada secercah senyum bersinar dibibirnya. “Terima kasih Mas, Ibu kita pasti senang, mau pakai baju yang mana Mas, biar dinda siapkan? Atau biar dinda saja yang memilihkan ya?”.

Hana begitu bahagia. Perempuan berjilbab ini memang luar biasa, Ia tetap sabar mencurahkan bakti meskipun aku dingin dan acuh tak acuh padanya selama ini. Aku belum pernah melihatnya memasang wajah masam atau tidak suka padaku. Kalau wajah sedihnya ya. Tapi wajah tidak sukanya belum pernah. Bah, lelaki macam apa aku ini, kutukku pada diriku sendiri. Aku memaki-maki diriku sendiri atas sikap dinginku selama ini., Tapi, setetes embun cinta yang kuharapkan membasahi hatiku tak juga turun. kecantikan aura titisan Cleopatra itu? Bagaimana aku mengusirnya. Aku merasa menjadi orang yang paling membenci diriku sendiri didunia ini.

Acara pengajian dan qiqah putra ketiga Fatimah kakak sulung Raihana membawa sejarah baru lembaran pernikahan kami. Benar dugaan Raihana, kami dielu-elukan keluarga, disambut hangat, penuh cinta, dan penuh bangga. “Selamat datang pengantin baru! Selamat datang pasangan yang paling ideal dalam keluarga! Sambut Yu Imah disambut tepuk tangan bahagia mertua dan ibundaku serta kerabat yang lain. Wajah Raihana cerah. Matanya berbinar-binar bahagia.

Lain dengan aku, dalam hatiku menangis disebut pasangan ideal. Apanya yang ideal. Apa karena aku lulusan Mesir dan Raihana lulusan terbaik dikampusnya dan hafal Al Quran lantas disebut ideal? Ideal bagiku adalah seperti Ibnu Hazm dan istrinya, saling memiliki rasa cinta yang sampai pada pengorbanan satu sama lain. Rasa cinta yang tidak lagi memungkinkan adanya pengkhianatan. Rasa cinta yang dari detik ke detik meneteskan rasa bahagia. Tapi diriku? Aku belum bisa memiliki cinta seperti yang dimiliki Raihana. Sambutan sanak saudara pada kami benar-benar hangat. Aku dibuat kaget oleh sikap Raihana yang begitu kuat menjaga kewibawaanku dimata keluarga. Pada ibuku dan semuanya tidak pernah diceritakan, kecuali menyanjung kebaikanku sebagai seorang suami yang dicintainya. Bahkan ia mengaku bangga dan bahagia menjadi istriku. Aku sendiri dibuat pusing dengan sikapku. Lebih pusing lagi sikap ibuku dan mertuaku yang menyindir tentang keturunan. “Sudah satu tahun putra sulungku menikah, koq belum ada tanda-tandanya ya, padahal aku ingin sekali menimang cucu” kata ibuku. “Insya Allah tak lama lagi, ibu akan menimang cucu, doakanlah kami. Bukankah begitu, Mas?” sahut Raihana sambil menyikut lenganku, aku tergagap dan mengangguk sekenanya.Setelah peristiwa itu, aku mencoba bersikap bersahabat dengan Raihana. Aku berpura-pura kembali mesra dengannya, sebagai suami betulan. Jujur, aku hanya pura-pura. Sebab bukan atas dasar cinta, dan bukan kehendakku sendiri aku melakukannya, ini semua demi ibuku. Allah Maha Kuasa. Kepura-puraanku memuliakan Raihana sebagai seorang istri.

Raihana hamil. Ia semakin manis. Keluarga bersuka cita semua. Namun hatiku menangis karena cinta tak kunjung tiba. Tuhan kasihanilah hamba, datangkanlah cinta itu segera. Sejak itu aku semakin sedih sehingga Raihana yang sedang hamil tidak kuperhatikan lagi. Setiap saat nuraniku bertanya” Mana tanggung jawabmu!” Aku hanya diam dan mendesah sedih. “Entahlah, betapa sulit aku menemukan cinta” gumamku. Dan akhirnya datanglah hari itu, usia kehamilan Raihana memasuki bulan keenam. Raihana minta ijin untuk tinggal bersama orang tuanya dengan alasan kesehatan. Kukabulkan permintaanya dan kuantarkan dia kerumahnya. Karena rumah mertua jauh dari kampus tempat aku mengajar, mertuaku tak menaruh curiga ketika aku harus tetap tinggal dikontrakan. Ketika aku pamitan, Raihana berpesan, “Mas untuk menambah biaya kelahiran anak kita, tolong nanti cairkan tabunganku yang ada di ATM. Aku taruh dibawah bantal, nomor pinnya sama dengan tanggal pernikahan kita”.

Setelah Raihana tinggal bersama ibunya, aku sedikit lega. Setiap hari Aku tidak bertemu dengan orang yang membuatku tidak nyaman. Entah apa sebabnya bisa demikian. Hanya saja aku sedikit repot, harus menyiapkan segalanya.Tapi toh bukan masalah bagiku, karena aku sudah terbiasa saat kuliah di Mesir.Waktu terus berjalan, dan aku merasa enjoy tanpa Raihana. Suatu saat aku pulang kehujanan. Sampai rumah hari sudah petang, aku merasa tubuhku benar-benar lemas. Aku muntah-muntah, menggigil, kepala pusing dan perut mual. Saat itu terlintas dihati andaikan ada Raihana, dia pasti telah menyiapkan air panas, bubur kacang hijau, membantu mengobati masuk angin dengan mengeroki punggungku, lalu menyuruhku istirahat dan menutupi tubuhku dengan selimut. Malam itu aku benar-benar tersiksa dan menderita. Aku terbangun jam enam pagi. Badan sudah segar. Tapi ada penyesalan dalam hati, aku belum sholat Isya dan terlambat sholat subuh. Baru sedikit terasa, andaikan ada Raihana tentu aku nggak meninggalkan sholat Isya, dan tidak terlambat sholat subuh.

Lintasan Raihana hilang seiring keberangkatan mengajar di kampus. Apalagi aku mendapat tugas dari universitas untuk mengikuti pelatihan mutu dosen mata kuliah bahasa arab. Diantaranya tutornya adalah professor bahasa arab dari Mesir. Aku jadi banyak berbincang dengan beliau tentang mesir. Dalam pelatihan aku juga berkenalan dengan Pak Qalyubi, seorang dosen bahasa arab dari Medan. Dia menempuh S1-nya di Mesir. Dia menceritakan satu pengalaman hidup yang menurutnya pahit dan terlanjur dijalani. “Apakah kamu sudah menikah?” kata Pak Qalyubi. “Alhamdulillah, sudah” jawabku. ”Dengan orang mana?. “Orang Jawa”. “Pasti orang yang baik ya. Iya kan? Biasanya pulang dari Mesir banyak saudara yang menawarkan untuk menikah dengan perempuan shalehah. Paling tidak santriwati, lulusan pesantren. Istrimu dari pesantren?”. “Pernah, alhamdulillah dia sarjana dan hafal Al Quran”. “Kau sangat beruntung, tidak sepertiku”. “Kenapa dengan Bapak?” “Aku melakukan langkah yang salah, seandainya aku tidak menikah dengan orang Mesir itu, tentu batinku tidak merana seperti sekarang”. ” Bagaimana itu bisa terjadi?”. “Kamu tentu tahu kan gadis Mesir itu cantik-cantik, dan karena terpesona dengan kecantikanya saya menderita seperti ini”.

Ceritanya begini, Saya seorang anak tunggal dari seorang yang kaya, saya berangkat ke Mesir dengan biaya orang tua. Disana saya bersama kakak kelas namanya Fadhil, orang Medan juga. Seiring dengan berjalannya waktu, tahun pertama saya lulus dengan predkat jayyid, predikat yang cukup sulit bagi pelajar dari Indonesia. Demikian juga dengan tahun kedua. Karena prestasi saya, tuan rumah tempat saya tinggal menyukai saya. Saya dikenalkan dengan anak gadisnya yang bernama Yasmin. Dia tidak pakai jilbab. Pada pandangan pertama saya jatuh cinta, saya belum pernah melihat gadis secantik itu. Saya bersumpah tidak akan menikah dengan siapapun kecuali dia. Ternyata perasaan saya tidak bertepuk sebelah tangan. Kisah cinta saya didengar oleh Fadhil. Fadhil membuat garis tegas, akhiri hubungan dengan anak tuan rumah itu atau sekalian lanjutkan dengan menikahinya. Saya memilih yang kedua.

Ketika saya menikahi Yasmin, banyak teman-teman yang memberi masukan begini, sama-sama menikah dengan gadis Mesir, kenapa tidak mencari mahasiswi Al Azhar yang hafal Al Quran, salehah, dan berjilbab. Itu lebih selamat dari pada denganYasmin yang awam pengetahuan agamanya. Tetapi saya tetap teguh untuk menikahinya. Dengan biaya yang tinggi saya berhasil menikahi Yasmin. Yasmin menuntut diberi sesuatu yang lebih dari gadis Mesir. Perabot rumah yang mewah, menginap di hotel berbintang. Begitu selesai S1 saya kembali ke Medan, saya minta agar asset yang di Mesir dijual untuk modal di Indonesia. Kami langsung membeli rumah yang cukup mewah di kota Medan.

Tahun-tahun pertama hidup kami berjalan baik, setiap tahunnya Yasmin mengajak ke Mesir menengok orang tuanya. Aku masih bisa memenuhi semua yang diinginkan Yasmin. Hidup terus berjalan, biaya hidup semakin nambah, anak kami yang ketiga lahir, tetapi pemasukan tidak bertambah. Saya minta Yasmin untuk berhemat. Tidak setiap tahun, tetapi tiga tahun sekali Yasmin tidak bisa. Aku mati-matian berbisnis, demi keinginan Yasmin dan anak-anak terpenuhi. Sawah terakhir milik Ayah saya jual untuk modal. Dalam diri saya mulai muncul penyesalan. Setiap kali saya melihat teman-teman alumni Mesir yang hidup dengan tenang dan damai dengan istrinya. Bisa mengamalkan ilmu dan bisa berdakwah dengan baik. Dicintai masyarakat. Saya tidak mendapatkan apa yang mereka dapatkan. Jika saya pengin rendang, saya harus ke warung. Yasmin tidak mau tahu dengan masakan Indonesia. Kau tahu sendiri, gadis Mesir biasanya memanggil suaminya dengan namanya. Jika ada sedikit letupan, maka rumah seperti neraka.

Puncak penderitaan saya dimulai setahun yang lalu. Usaha saya bangkrut, saya minta Yasmin untuk menjual perhiasannya, tetapi dia tidak mau. Dia malah membandingkan dirinya yang hidup serba kurang dengan sepupunya. Sepupunya mendapat suami orang Mesir. Saya menyesal meletakkan kecantikan diatas segalanya. Saya telah diperbudak dengan kecantikannya. Mengetahui keadaan saya yang terjepit, ayah dan ibu mengalah. Mereka menjual rumah dan tanah, yang akhirnya mereka tinggal di ruko yang kecil dan sempit. Batin saya menangis. Mereka berharap modal itu cukup untuk merintis bisnis saya yang bangkrut. Bisnis saya mulai bangkit, Yasmin mulai berulah, dia mengajak ke Mesir.

Waktu di Mesir itulah puncak tragedi yang menyakitkan. “Aku menyesal menikah dengan orang Indonesia, aku minta kau ceraikan aku, aku tidak bisa bahagia kecuali dengan lelaki Mesir”. Kata Yasmin yang bagaikan geledek menyambar. Lalu tanpa dosa dia bercerita bahwa tadi di KBRI dia bertemu dengan temannya. Teman lamanya itu sudah jadi bisnisman, dan istrinya sudah meninggal. Yasmin diajak makan siang, dan dilanjutkan dengan perselingkuhan. Aku pukul dia karena tak bisa menahan diri. Atas tindakan itu saya dilaporkan ke polisi. Yang menyakitkan adalah tak satupun keluarganya yang membelaku. Rupanya selama ini Yasmin sering mengirim surat yang berisi berita bohong. Sejak saat itu saya mengalami depresi. Dua bulan yang lalu saya mendapat surat cerai dari Mesir sekaligus mendapat salinan surat nikah Yasmin dengan temannya. Hati saya sangat sakit, ketika si sulung menggigau meminta ibunya pulang”.

Mendengar cerita Pak Qulyubi membuatku terisak-isak. Perjalanan hidupnya menyadarkanku. Aku teringat Raihana. Perlahan wajahnya terbayang dimataku,tak terasa sudah dua bulan aku berpisah dengannya. Tiba-tiba ada kerinduan yang menyelinap dihati. Dia istri yang sangat shalehah. Tidak pernah meminta apapun. Bahkan yang keluar adalah pengabdian dan pengorbanan. Hanya karena kemurahan Allah aku mendapatkan istri seperti dia. Meskipun hatiku belum terbuka lebar, tetapi wajah Raihana telah menyala didindingnya. Apa yang sedang dilakukan Raihana sekarang? Bagaimana kandungannya? Sudah delapan bulan. Sebentar lagi melahirkan. Aku jadi teringat pesannya. Dia ingin agar aku mencairkan tabungannya.

Pulang dari pelatihan, aku menyempatkan ke toko baju muslim, aku ingin membelikannya untuk Raihana, juga daster, dan pakaian bayi. Aku ingin memberikan kejutan, agar dia tersenyum menyambut kedatanganku. Aku tidak langsung ke rumah mertua, tetapi ke kontrakan untuk mengambil uang tabungan, yang disimpan dibawah bantal. Dibawah kasur itu kutemukan kertas merah jambu. Hatiku berdesir, darahku terkesiap. Surat cinta siapa ini, rasanya aku belum pernah membuat surat cinta untuk istriku. Jangan-jangan ini surat cinta istriku dengan lelaki lain. Gila! Jangan-jangan istriku serong.

Dengan rasa takut kubaca surat itu satu persatu. Dan Rabbi ternyata surat-surat itu adalah ungkapan hati Raihana yang selama ini aku zhalimi. Ia menulis, betapa ia mati-matian mencintaiku, meredam rindunya akan belaianku. Ia menguatkan diri untuk menahan nestapa dan derita yang luar biasa. Hanya Allah lah tempat ia meratap melabuhkan dukanya. Dan ya Allah, ia tetap setia memanjatkan doa untuk kebaikan suaminya. Dan betapa dia ingin hadirnya cinta sejati dariku.

“Rabbi dengan penuh kesyukuran, hamba bersimpuh dihadapan-Mu. Lakal hamdu ya Rabb. Telah muliakan hamba dengan Al Quran.

Kalaulah bukan karena karunia-Mu yang agung ini, niscaya hamba sudah terperosok kedalam jurang kenistaan.

YaRabbi, curahkan tambahan kesabaran dalam diri hamba” tulis Raihana.

Dalam akhir tulisannya Raihana berdoa” Ya Allah inilah hamba-Mu yang kerdil penuh noda dan dosa kembali datang mengetuk pintumu, melabuhkan derita jiwa ini kehadirat-Mu.

Ya Allah sudah tujuh bulan ini hamba-Mu ini hamil penuh derita dan kepayahan. Namun kenapa begitu tega suami hamba tak mempedulikanku dan menelantarkanku. Masih kurang apa rasa cinta hamba padanya. Masih kurang apa kesetiaanku padanya. Masih kurang apa baktiku padanya?

Ya Allah, jika memang masih ada yang kurang, ilhamkanlah pada hamba-Mu ini cara berakhlak yang lebih mulia lagi pada suamiku.

Ya Allah, dengan rahmatMu hamba mohon jangan murkai dia karena kelalaiannya. Cukup hamba saja yang menderita. Maafkanlah dia, dengan penuh cinta hamba masih tetap menyayanginya.

Ya Allah berilah hamba kekuatan untuk tetap berbakti dan memuliakannya.

Ya Allah, Engkau maha Tahu bahwa hamba sangat mencintainya karena-Mu. Sampaikanlah rasa cinta ini kepadanya dengan cara-Mu. Tegurlah dia dengan teguran-Mu.

Ya Allah dengarkanlah doa hamba-Mu ini. Tiada Tuhan yang layak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau”.

Tak terasa air mataku mengalir, dadaku terasa sesak oleh rasa haru yang luarbiasa. Tangisku meledak. Dalam tangisku semua kebaikan Raihana terbayang. Wajahnya yang baby face dan teduh, pengorbanan dan pengabdiannya yang tiada putusnya, suaranya yang lembut, tanganya yang halus bersimpuh memeluk kakiku, semuanya terbayang mengalirkan perasaan haru dan cinta. Dalam keharuan terasa ada angin sejuk yang turun dari langit dan merasuk dalam jiwaku.

Seketika itu pesona Cleopatra telah memudar berganti cinta Raihana yang datang di hati. Rasa sayang dan cinta pada Raihana tiba-tiba begitu kuat mengakar dalam hatiku. Cahaya Raihana terus berkilat-kilat dimata. Aku tiba-tiba begitu merindukannya. Segera kukejar waktu untuk membagi cintaku dengan Raihana. Kukebut kendaraanku. Kupacu kencang seiring dengan airmataku yang menetes sepanjang jalan. Begitu sampai di halaman rumah mertua, nyaris tangisku meledak. Kutahan dengan nafas panjang dan kuusap airmataku. Melihat kedatanganku, ibu mertuaku memelukku dan menangis tersedu-sedu. Aku jadi heran dan ikut menangis. ” Mana Raihana Bu?”. Ibu mertua hanya menangis dan menangis. Aku terus bertanya apa sebenarnya yang telahterjadi.” Raihana istrimu..istrimu dan anakmu yang dikandungnya”. “Ada apa dengan dia”. “Dia telah tiada”. “Ibu berkata apa!”. ” Istrimu telah meninggal seminggu yang lalu. Dia terjatuh di kamar mandi. Kami membawanya ke rumah sakit. Dia dan bayinya tidak selamat. Sebelum meninggal, dia berpesan untuk memintakan maaf atas segala kekurangan dan kekhilafannya selama menyertaimu. Dia meminta maaf karena tidak bisa membuatmu bahagia. Dia meminta maaf telah dengan tidak sengaja membuatmu menderita. Dia minta kau meridhionya”. Hatiku bergetar hebat. “Kenapa ibu tidak memberi kabar padaku?”. “Ketika Raihana dibawa ke rumah sakit, aku telah mengutus seseorang untukmenjemputmu di rumah kontrakan, tapi kamu tidak ada.

Dihubungi ke kampus katanya kamu sedang mengikuti pelatihan. Kami tidak ingin mengganggumu. Apalagi Raihana berpesan agar kami tidak mengganggu ketenanganmu selama pelatihan. Dan ketika Raihana meninggal kami sangat sedih, Jadi maafkanlah kami”. Aku menangis tersedu-sedu. Hatiku pilu. Jiwaku remuk. Ketika aku merasakan cinta Raihana, dia telah tiada. Ketika aku ingin menebus dosaku, dia telah meninggalkanku. Ketika aku ingin memuliakannya dia telah tiada. Dia telah meninggalkan aku tanpa memberi kesempatan padaku untuk sekedar minta maaf dan tersenyum padanya. Tuhan telah menghukumku dengan penyesalan dan perasaan bersalah tiada terkira. Ibu mertua mengajakku ke sebuah gundukan tanah yang masih baru dikuburan pinggir desa. Diatas gundukan itu ada dua buah batu nisan. Nama dan hari wafat Raihana tertulis disana. Aku tak kuat menahan rasa cinta, haru, rindu dan penyesalan yang luar biasa. Aku ingin Raihana hidup kembali. Dunia tiba-tiba gelap semua.

Inilah hidup, kadang-kadang kita menginginkan sesuatu, tapi tidak baik menurut Allah swt, dan kadang-kadang kita tidak menginginkan sesuatu, tapi baik menurut Allah swt. Jadi hidup ini adalah biarlah Tuhan yang merencanakan kehidupan kita, sebab Tuhan lebih tahu dari kita. Tugas kita adalah berusaha yang terbaik, dan selalu menerima keyakinan dengan lapang dada, kalau pilihan Tuhan, pasti terbaik.
»»  Teruske Moco Yuk....

PESAN AL QUR'AN TENTANG TUJUAN HIDUP MANUSIA

Dengan kerendahan hati mari kita simak pesan-pesan Al-qur'an tentang tujuan hidup yang sebenarnya

Nasehat ini untuk semuanya ..........
Untuk mereka yang sudah memiliki arah.........
Untuk mereka yang belum memiliki arah.........
dan untuk mereka yang tidak memiliki arah.
nasehat ini untuk semuanya.......
Semua yang menginginkan kebaikan.

Nikah itu ibadah.......
Nikah itu suci........... ingat itu......
Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena
kecantikan, bisa karena keturunan dan bisa karena agama.
Jangan engkau jadikan harta, keturunan maupun kecantikan sebagai alasan.....
karena semua itu akan menyebabkan celaka.
Jadikan agama sebagai alasan..... Engkau akan mendapatkan kebahagiaan.

Tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta....
Namun...... jika cinta engkau jadikan sbg landasan,
maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur.
Jadikanlah " ALLAH " sebagai landasan......
Niscaya engkau akan selamat, Tidak saja dunia, tapi juga akherat.......
Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan......
Niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai.

Jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam "istanamu".....
disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan.......
Jika ini kau lakukan "istanamu" tidak akan langgeng..

Lihatlah manusia ter-agung Muhammad saw....
tidak marah ketika harus tidur di depan pintu, beralaskan
sorban, karena sang istri tercinta tdk mendengar kedatangannya.

Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan
tersaji dihadapannya ketika lapar........
Menjahit bajunya yang robek........

Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam "istanamu".....
Disayang, dimanja dan dilayani suami......
Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu....
Jika itu engkau lakukan, "istanamu" akan menjadi neraka bagimu

Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu.........
Jangan engkau terlalu menuruti istrimu......
Jika itu engkau lakukan akan celaka....
Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih,
tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah.....
Lihatlah bagaimana Allah menegur " Nabi "-mu
tatakala mengharamkan apa yang Allah halalkan hanya karena
menuruti kemauan sang istri.

Tegaslah terhadap istrimu.....
Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah.......
Jangan biarkan dia dengan kehendaknya......
Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth.....
Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang.....
Istrimu bisa menjadi musuhmu....

Didiklah istrimu...
Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas suami, Ibrahim.
Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya......
Jadikan dia sebagaiKhadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang
suami Muhammad saw menerima tugas risalah.....

Istrimu adalah tanggung jawabmu....
Jangan kau larang mereka taat kepada Allah.....
Biarkan mereka menjadi wanita shalilah...
Biarkan mereka menjadi hajar atau Maryam....
Jangan kau belenggu mereka dengan egomu...

Jika engkau menjadi istri...
Jangan engkau paksa suamimu menurutimu...
Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah......
Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami.....
Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya....
Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa yang bisa mendampingi suami menjalankan misi.

Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu....
Jangan kau usik suamimu dengan tangismu....
Jika itu kau lakukan..... Kecintaannya terhadapmu akan
memaksanya menjadi pendurhaka...... jangan..........

Jika engkau menjadi Bapak......
Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim
Jadilah bapak yang tegas seperti Ibrahim
Jadilah bapak yang kasih seperti Muhammad saw
Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah..........
Ajaklah mereka taat kepada Allah.......
Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti.......
Jadikan dia sebagai Ismail yang taat.......
Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan'an yang durhaka.

Mohonlah kepada Allah..........
Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih.....
Anak yang bisa membawa kebahagiaan.

Jika engkau menjadi ibu....
Jadilah engkau ibu yang bijak, ibu yang teduh....
Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu....
Jadikanlah mereka mujahid.........
Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah.....
Jangan biarkan mereka bermanja-manja.....


sumber :www.dudung.net
»»  Teruske Moco Yuk....

PENDAFTARAN SISWA BARU MI NURROHMAN DONOROJO KABUPATEN PACITAN

TELAH DIBUKA PENDAFTARAN SISWA BARU MI NURROHMAN DONOROJO KAB. PACITAN
»»  Teruske Moco Yuk....

TIPS MEMULAI USAHA / BISNIS PERCETAKAN

Banyak orang yang mempunyai hasrat atau keinginan untuk memulai berwirausaha, tapi kadang bingung memulainya. Dimulai dari tidak fokusnya pilihan atas bidang usaha apa yang hendak dijalankannya sampai terbentur masalah permodalan untuk memulai usahanya. Ada juga sementara kalangan yang kebetulan justru mempunyai cukup modal untuk membiayai niat usahanya, tapi juga bingung harus memilih apa jenis usaha yang mau digarap olehnya. Banyak kondisi dan kombinasi situasi yang muncul tatkala suatu peluang usaha sudah ada di pelupuk mata, tapi tidak lekas disambar dan didayagunakan, salah satunya adalah PELUANG MEMULAI BISNIS USAHA PERCETAKAN.

Berikut ini TIPS yang perlu diperhatikan dalam Memulai Usaha / Bisnis Percetakan secara garis besarnya :

LIHAT dan PERHATIKAN PELUANG DI SEKITAR ANDA
Pernahkah Anda sesekali kebetulan mendengar ada tetangga bahkan kerabat terdekat berencana melangsungkan hajat pernikahan / khitanan? Coba dekati dan cari tau apakah Undangan Pernikahan / Khitanannya sudah ada yang mengurusinya. Dekati secara personal dan yakinkan kepadanya bahwa Anda dapat membantu menyiapkan undangan tsb sampai jadi. Ini sebuah peluang ! Berikut ini ada contoh peluang lagi : – di kepengurusan badan RT / RW pasti ada banyak kebutuhan barang cetakan. Mungkin tadinya cuma berbentuk fotocopian belaka. Coba Anda tawarkan untuk dicetak supaya tampil lebih bagus. Ada lagi nih peluang : – perhatikanlah dan buat daftar macam2 form di kantor Anda, pasti ada barang cetakan. Coba anda cari tau kira2 berapa banyak kebutuhannya. Cari kesempatan terbaik untuk mendekati siapa yang biasa mengurusinya. Jangan langsung minta order kepadanya. Selidiki apakah dia itu hanya sebatas mengorder barang cetakan sepenuhnya ke Percetakan atau dia menjalankannya sendiri. Kalau cuma order ke percetakan, coba tawarkan bahwa anda bisa “membantunya”. Tentu saja dengan sedikit diplomasi.

Bila Anda peka, melihat lebar-lebar dan pasang telinga, sebenarnya di sekeliling Anda banyak peluang yang bisa dijadikan “obyekan”. Tapi hal kecil ini bisa menjadi PELUANG BISNIS GRAPHIC DESIGN & PERCETAKAN yang terlewatkan bila tidak tahu atau tepatnya tidak berani memulainya. Bila Anda mendapatkan kesempatan, baik itu di kantor, komunitas bergaul, lingkungan rumah ataupun untuk kebutuhan sendiri- peluang Anda diminta dan ditanya mengenai DIMANA SAYA BISA MENCETAK barang seperti ini? Ambil peluang tersebut ! Jangan lihat besar-kecilnya order. Kesempatan ini gak bakalan lewat dua kali dihadapan Anda. Namun bila Anda ambil order ini, kesempatan kedua dan seterusnya akan menghampiri Anda dengan sendirinya.

Saran saya, untuk tahap pertama, jangan pernah membayangkan Anda bakal segera mendapat untung yang besar bila mendapat peluang tersebut. Sudah diberi kepercayaan untuk menjalankan order tsb saja sudah merupakan mukjizat bagi Anda! Kalau perlu nggak pake untung dulu deh. Yang utama adalah orang akan segera tahu bahwa Anda punya keahlian yang dapat diandalkan. Nah, pada peluang kedua dan seterusnya, barulah Anda mulai berhitung dengan cermat berapa persen keuntungan yang harus Anda raih dari order2 berikutnya…….

JANGAN PERNAH NOLAK ORDER
Anda pernah “dimintai tolong” oleh boss, kawan atau kerabat dekat Anda? Yang dimaksud dimintai tolong disini tentunya yang beraroma “bisnis”. Jika Anda cukup sering “disuruh” mengorder sesuatu, atau bahkan Anda dapat bocoran ( nguping! ) dari obrolan yang gak disengaja, langsung bilang saja kalau Anda sanggup mengerjakannya…!! JANGAN SEKALIPUN PERNAH MENOLAK ORDER tersebut ! Order apapun jangan pernah ditolak, apalagi order cetakan.

Walaupun baru pertama kalinya Anda menghadapi order cetak, terima saja order itu. No problem, bila Anda belum paham liku-liku percetakan. Entah itu ordernya harus dilempar lagi ke pihak lain atau Anda bisa bekerjasama lagi dengan orang lain, itu soal lain. Yang penting order itu harus jadi, harga pantas dan si pemberi order merasa puas. Dengan demikian ada pencitraan diri, bahwa anda adalah orang yang sanggup diberi kepercayaan untuk menyelesaikan order dimaksud. Pandai-pandailah Anda berdiplomasi dan meyakinkan calon customer Anda, terutama dari kalangan terdekat Anda

JANGAN MALU BERTANYA
Mulailah perjalanan Anda mendapatkan order perdana ini. Langkah pertama dan paling ekspres tanpa mengandung resiko kesalahan adalah Anda dapat mendatangi salah satu PERCETAKAN yang Anda yakini bonafid. Tanya berapa harga cetakan disini dan terapkan selisih harga jualnya kepada konsumen Anda. Langkah ini safe, tapi Anda tidak akan mendapatkan ilmu apapun dari orang percetakan tersebut. Boro-boro membagi ilmu, untuk mengurangi margin keuntungannya saja bahkan tidak mungkin.

Nah, kalau Anda mau sedikit capek dan dapat ilmu, datangi saja TOKO KERTAS dan tanyakan contoh kertas / media yang Anda bawa untuk dicetak. Tanyakan berapa harga kertas terakhir. Jangan sungkan bertanya. Tanya apa saja mengenai proses produksi percetakan. Anggap saja Anda orang paling bodoh sedunia pada saat itu. Simak dan dengarkan keterangan dari si penjual kertas. Toko kertas adalah pihak yang sedikit paling terbuka dalam menjelaskan tahapan proses produksi percetakan. Tapi ingat, mereka gak akan buka mulut sebelum mereka yakin Anda akan membeli bahan baku darinya. Bertanyalah sedikit saja saat datang, bertanya lagi saat si penjual sedang menulis nota pesanan, dan bertanya sekali lagi saat Anda menunggu barang pesanan disiapkan. Lalu bawalah keluar pesanan Anda tersebut. Tunggulah barang setengah jam lagi. Kemudian Anda bisa balik lagi ke toko kertas itu, berpura-puralah akan membeli lagi, sambil bertanya-tanya. Lumayan, nambah-nambah ilmu sedikit. Itu triknya…

KENALI & CARI TAHU :
BAGAIMANA TAHAPAN PROSES PRODUKSI PERCETAKAN
Proses produksi percetakan tidak akan dapat Anda hapal diluar kepala ibarat Anda dapat menghapal siklus kehidupan rutin Anda sejak bangun tidur sampai tidur lagi nanti malam. Tahapan ini akan berjalan lancar dengan sendirinya, seiring proses matangnya usaha Anda menekuni bidang ini. Tapi, sebagai langkah awal, Anda dapat menulis di diary kerja bagaimana skema tahapan yang harus dijalankan mulai dari tahap menerima order, menganalisa order, kalkulasi harga, komponen produksi yang diperlukan, proses produksi, quality controlling, packing, delivering, pembayaran, dan after sales service yang baik.

INVESTASI
Mau langsung investasi untuk memulai usaha percetakan ? Berapa biayanya ? JANGAN INVESTASI DULU ! Mengapa demikian ? Memang, sebuah usaha bisnis tanpa investasi adalah hal yang nonsens ! Jika finansial Anda kebetulan cukup untuk memodali usaha ini, sebaiknya ditunda dahulu untuk penginvestasian alat-alat kerja produksinya, terlebih yang cukup menyedot biaya besar. Lebih baik Anda fokus terlebih dahulu mencari peluang-peluang order. Dari order-order yang Anda dapatkan, Anda bisa memperdalam ilmu dan pengalaman Anda soal teknis proses produksi. Boleh saja Anda berinvestasi, tapi utamakan dulu hal-hal yang berguna untuk memperlancar dan memperbanyak networking Anda sebagai pemasok order, seperti pengadaan alat komunikasi (HP, telp. atau fax) dan transportasi (mobil atau motor) yang kelihatan agak layak dimata client Anda. Utamakan fungsi utilitasnya bukan hanya demi gengsi semata dalam hal investasi barang-barang tersebut.

Kalau networking Anda sudah dirasa cukup luas dan order semakin menumpuk, barulah Anda boleh memulai investasi alat-alat produksi, seperti : – SDM, Komputer, Mesin Cetak, Mesin Potong Kertas, sewa Gedung / Ruko tempat usaha, dsb. Sebaiknya lagi, sebelum melakukan investasi mahal tersebut, coba anda susun program kerja yang lebih realistis sampai lima tahun ke depan. Buatlah casflow yang menggambarkan proyeksi aliran modal Anda untuk periode tersebut. Untuk tahun pertama anda memulai usaha dengan investasi besar, jangan pernah berharap Anda akan meraih untung besar, mungkin kerugian yang bakal diperoleh! Apalagi 3 – 6 bulan pertama, jangan putus asa melihat angka di pembukuan Anda selalu minus karena selalu tersedot untuk biaya operasional. Tapi disinilah ujiannya. Mental Anda sebagai Enterpreneur akan ditempa oleh situasi seperti ini…..

Jadi, berpikirlah dua kali seribu kali untuk memenuhi hasrat Anda menginvestasi alat-alat produksi yang berbiaya amat mahal – walaupun Anda merasa mampu – dan tidak akan jatuh miskin bila mengalami kebangkrutan. Tidak ada larangan untuk investasi, tapi berfikirlah positif. Banyak contoh yang bisa dijadikan referensi untuk memulai usaha / bisnis percetakan ini tanpa perlu mengeluarkan modal besar.

Selamat mencoba, semoga Anda Sukses… !!!

sumber :

http://desain-undangan.com
»»  Teruske Moco Yuk....

CARA MENDAPATKAN UANG DARI BLOG

13 Cara Mendapatkan Uang Dengan Blog Berbahasa Indonesia

1. Menampilkan Iklan PPC (Pay-Per-Click) Domestik
Saat ini setidaknya sudah ada 5 pelaku bisnis PPC domestik di Indonesia, yaitu KlikSaya.com, KumpulBlogger, PPCIndo, IndoFad dan AdOnBanner. Dengan menjadi publisher program-program PPC domestik, Anda bisa menampilkan iklan berbahasa Indonesia dan mendapatkan komisi (tentu dalam rupiah) jika iklan tersebut di-klik oleh pengunjung blog Anda. Anda bisa menggunakan link-link dibawah ini jika ingin mendaftar program-program PPC domestik tersebut (jangan khawatir, tidak ada link affiliasi saya di link tersebut).


2. Menampilkan Iklan PPC Asing (hanya yang berbasis CPM)
Pilihan kedua adalah menampilkan iklan PPC asing yang berbasis impresi. Dengan menampilkan iklan PPC berbasis impresi di blog Anda (ya, blog berbahasa Indonesia pun bisa), Anda akan mendapatkan komisi berdasarkan jumlah impresi iklan yang dilihat oleh pengunjung Anda (bukan berdasarkan klik pengunjung). Semakin banyak pengunjung blog Anda, tentu semakin besar pula impresi iklan yang Anda dapatkan. Program PPC asing berbasis CPM atau impresi bisa Anda dapatkan informasinya melalui link AdTalks.com ini.

3. Menampilkan Banner Program Affiliasi Asing
Ada banyak sekali program affiliasi yang bisa Anda ikuti. Untuk lebih lengkapnya, silahkan buka link Monetisasi Blog Anda: (3) Program Paid-to-Affiliate. Meskipun bukan cara terbaik, menampilkan banner link affiliasi berukuran 125X125 di bagian Sponsor blog Anda bisa menjadi pilihan monetisasi blog berbahasa Indonesia. Jika pengunjung blog Anda melakukan pembelian melalui banner link affiliasi tersebut, Anda akan mendapatkan sejumlah komisi.

4. Menampilkan Banner Program Affiliasi Domestik
Selain program affiliasi asing, saat ini juga sudah banyak program-program affiliasi domestik yang bisa Anda manfaatkan sebagai sarana monetisasi blog Anda. Dengan cara yang sama - menampilkan banner link affiliasi domestik - Anda memiliki peluang untuk mendulang uang melalui blog Anda. Sejumlah pengelola web hosting lokal memiliki program affiliasi yang bisa Anda ikuti dan promosikan di blog Anda.

5. Menulis Review Produk Affiliasi (dengan text link affiliasi Anda)
Salah satu cara menjalankan program affiliasi (baik asing maupun domestik) melalui blog yang paling efektif adalah dengan menulis review tentang produk affiliasi yang hendak Anda promosikan di blog Anda. Akan lebih baik lagi jika Anda sudah menggunakan dan merasakan manfaat produk yang Anda promosikan. Program affiliasi Amazon.com dan Commission Junction memiliki banyak sekali produk yang bisa Anda review. Pilih produk yang sesuai dengan niche dan kebutuhan pembaca blog Anda, tulis reviewnya dan jika pembaca blog Anda melakukan pembelian produk yang Anda rekomendasikan, Anda akan mendapatkan sejumlah komisi.

6. Mengikuti Program Paid Review
Program paid review adalah cara lain monetisasi blog berbahasa Indonesia. Seperti namanya, sebagai publisher program ini Anda diminta untuk menulis review produk atau jasa tertentu (dalam bahasa Inggris) dan akan mendapatkan komisi atas review yang Anda tulis di blog Anda. Ya, blog berbahasa Indonesia (untuk beberapa program paid review seperti SponsoredReviews.com, ReviewMe, Blogsvertise, BuyBlogReviews.com) pun bisa mendaftar sebagai publisher program-program paid review. Bahkan jika blog Anda memiliki link ranking, Alexa, Technorati dan PR (Page Rank) yang cukup tinggi, bukan tidak mungkin Anda akan mendapatkan komisi yang cukup besar untuk satu artikel review. Saat ini Anda juga bisa mendaftar program paid review lokal pertama di Indonesia, ReviewMu.com. Untuk informasi program paid review yang lain silahkan klik Monetisasi Blog Anda: (1) Program Paid-to-Review.

7. Menampilkan Google Adsense for Search
Kendala blog berbahasa Indonesia untuk menampilkan program Google Adsense adalah adanya larangan Terms and Services Adsense untuk menampilkan Unit Ads, Link Ads serta Referral Ads di blog berbahasa selain Inggris. Meskipun demikian, Anda masih bisa menampilkan unit Adsense for Search di blog Anda. Pergunakanlah layanan Google Custom Search Engine (seperti yang ada di blog ini) untuk mendapatkan hasil pencarian sesuai kata kunci dan alamat situs yang Anda inginkan. Silahkan membaca juga Seri Tutorial Panduan Mendaftar Google Adsense.

8. Menjual Text Link Ads
Pilihan monetisasi blog berbahasa Indonesia yang lain adalah dengan menjual link di blog Anda. Dengan menjual link, yang Anda lakukan adalah menyediakan spot text link situs-situs yang ingin beriklan dan sekaligus mendapatkan link back dari blog Anda. Semakin tinggi link ranking, Alexa, Technorati dan PR blog Anda, semakin mahal harga link yang bisa Anda tawarkan. Saat ini banyak program text link ads yang bisa Anda ikuti. Beberapa diantaranya adalah Text-Link-Ads.com, TNX.net, LinkWorth.com dan TextLinkBrokers.com.

9. Menjual Spot Iklan Mandiri
Menjual spot iklan secara langsung kepada mereka yang tertarik memasang iklan di blog Anda adalah pilihan lain monetisasi blog berbahasa Indonesia yang saat ini semakin populer. Meskipun cara seperti ini memerlukan strategi khusus (misalnya bagaimana cara mendapatkan pemasang iklan), namun jika niche blog Anda cukup menarik dengan pengunjung yang cukup banyak, pendapatan iklan mandiri tidak bisa dibilang kecil. Saya sendiri mendapatkan hasil yang cukup lumayan dari menjual spot iklan mandiri di blog saya.

10. Menjual Jasa Keahlian Anda
Jika Anda memiliki keahlian tertentu (misalnya web design, web programming, logo design, copy writing, atau bahkan keahlian-keahlian lain seperti memasak, menulis, menerjemahkan), tidak ada salahnya mempromosikan keahlian Anda melalui blog Anda. Selain sebagai ruang pribadi untuk menuangkan ide dan tulisan, blog Anda juga bisa berperan sebagai sarana public relation yang cukup efektif untuk memperkenalkan keahlian Anda. Jadi silahkan mencari keahlian apa yang kira-kira bisa Anda jual melalui blog Anda.

11. Menjual Produk Digital Karya Anda Sendiri
Saat ini menulis dan membuat e-book bukan lagi sesuatu yang sulit. Jika Anda memiliki keahlian tertentu yang bisa Anda jual, menuliskannya menjadi sebuah e-book dan mempromosikannya melalui blog Anda adalah sebuah pilihan yang brilian. Selain mendapatkan keuntungan penjualan e-book, melalui blog yang sama Anda juga bisa mengembangkan sistem affiliasi sehingga pengunjung blog Anda bisa mempromosikan kembali e-book Anda dengan memberikan imbalan tertentu.

12. Menjual Produk Fisik Karya Anda Sendiri
Selain produk digital berupa e-book, produk-produk fisik (misalnya CD, buku, kaos, cenderamata, kado/gift ulang tahun, bahkan kue ulang tahun) juga bisa Anda promosikan dengan memanfaatkan blog Anda. Jika saat ini Anda telah memiliki bisnis offline, tidak ada salahnya mencoba menjangkau pasar yang lebih luas dengan promosi secara online melalui blog Anda.

13. Menjadi Perantara/Broker Jasa Orang Lain
Menjadi perantara atau broker jasa orang lain juga bisa menjadi pilihan monetisasi blog Anda. Sekedar misal, jika Anda kebetulan tinggal di daerah wisata (Bali atau Yogyakarta misalnya), Anda bisa menawarkan kerjasama dengan biro travel atau hotel-hotel kecil sekelas Melati untuk mempromosikan jasa mereka melalui blog Anda dengan imbalan komisi tertentu. Akan lebih baik lagi apabila niche blog Anda sesuai dengan jasa yang hendak Anda promosikan. Jika pengunjung blog Anda melakukan booking hotel atau jasa biro travel tersebut, Anda mendapatkan komisi dalam jumlah tertentu.
»»  Teruske Moco Yuk....

AMANY COM ON AMANY GROUP

Mengutamakan Kualitas dan Profesional

Amany group merupakan sebuah CV yang bergerak di bidang jasa dan penjualan barang. Kantor Amany group bertempat di Jalan Solo Pacitan Km 5 Dusun Druju
RT. 01 RW. 01 Desa Donorojo, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan.
Sebelah Selatan Masjid Besar Nurul Huda Donorojo, tepatnya pertigaan arah ke Koramil Donorojo. Telp. 0357 511401. Fax (0357) 511493.



JENIS PELAYANAN JASA DI AMANY GROUP


AMANY COM
Amany Com merupakan produk unggulan Amany Group. Amany Com memberikan fasilitas pengetikan, desain grafis, cetak serta olah foto.
Pengetikan dan desain grafis meliputi pengetikan teks, desain gambar, denah lokasi, denah bangunan, dll.
Cetak dan olah foto meliputi Foto kilat digital, cetak foto dari HP, MMC, Flash disk, CD, dll. Dengan proses cepat, harga murah dan kualitas memuaskan.

AMANY WARNET
Amany warnet memberikan pelayanan di bidang jasa internet. Dengan lokasi yang strategis, nyaman, dan pastinya memuaskan. Sasaran utama AMANY WARNET adalah masyarakat luas dan sebagian besar pelajar. Saat ini AMANY WARNET baru memiliki 8 bilik. Yang semuanya mempunyai fasilitas kepuasan pelanggan yang sama.


AMANY MARKET
Amany market merupakan sebuah usaha AMANY GROUP yang bergerak bidang penjualan bahan-bahan sembako, busana, sepatu, alat tulis kantor, aksesoris dan lain-lain.
»»  Teruske Moco Yuk....

LATIHAN

import java.io.*;
import java.sql.*;
import javax.swing.*;
import java.awt.*;
import java.awt.event.*;
import java.util.Date;

public class pertama extends JFrame
{
JMenuBar mb=new JMenuBar();
JMenu Biodata=new JMenu (" Biodata ");
JMenu ProgramStudy=new JMenu (" Program ");
JMenu penilaian=new JMenu (" Laporan ");
JMenu help=new JMenu (" Help");

JMenuItem input1=new JMenuItem("Siswa & Siswi");
JMenuItem input2=new JMenuItem("Guru & Karyawan");
JMenuItem input0=new JMenuItem("");

JMenuItem input3=new JMenuItem("ProgramStudy");
JMenuItem input4=new JMenuItem(" Nilai Akhir ");



JMenuItem input8=new JMenuItem("Laporan Akhir ");

JMenuItem input9=new JMenuItem("Petunjuk Penggunaan");
JMenuItem input10=new JMenuItem("About");

JLabel gambar1=new JLabel (new ImageIcon("utama.jpg"));
JButton exit=new JButton (new ImageIcon("exit.jpg"));

JLabel l_huruf = new JLabel(); //jam
JLabel l_jam = new JLabel();




pertama()
{
//super("DATA SISWA");
setSize(800,640);
setLocation(100,50);
setDefaultCloseOperation(JFrame.HIDE_ON_CLOSE);
show();
}
void letakkomponen()
{
getContentPane().setLayout(null);
setJMenuBar(mb); mb.setBounds(100,213,80,20);
mb.add(Biodata);
mb.add(ProgramStudy); Biodata.add(input1); ProgramStudy.add(input3);
Biodata.add(input2); ProgramStudy.add(input4);
mb.add(penilaian); Biodata.add(input0); // administrasi.add(input6);
mb.add(help);

help.add(input9);
help.add(input10); penilaian.add(input8);

mb.setFont(new Font("verdana",Font.BOLD,13));
mb.setBackground(Color.black);

Biodata.setFont(new Font("verdana",Font.BOLD,13));
Biodata.setForeground(Color.white);
Biodata.setBackground(Color.black);
ProgramStudy.setFont(new Font("verdana",Font.BOLD,13));
ProgramStudy.setForeground(Color.white);
ProgramStudy.setBackground(Color.black);

penilaian.setFont(new Font("verdana",Font.BOLD,13));
penilaian.setForeground(Color.white);
penilaian.setBackground(Color.black);
help.setFont(new Font("verdana",Font.BOLD,13));
help.setForeground(Color.white);
help.setBackground(Color.black);

input1.setFont(new Font("verdana",Font.BOLD,13));
input1.setForeground(Color.white);
input1.setBackground(Color.black);
input2.setFont(new Font("verdana",Font.BOLD,13)); input8.setFont(new Font("verdana",Font.BOLD,13));
input2.setForeground(Color.white); input8.setForeground(Color.white);
input2.setBackground(Color.black); input8.setBackground(Color.black);
exit.setFont(new Font("verdana",Font.BOLD,13)); input9.setFont(new Font("verdana",Font.BOLD,13));
exit.setForeground(Color.white); input9.setForeground(Color.white);
exit.setBackground(Color.black); input9.setBackground(Color.black);
input3.setFont(new Font("verdana",Font.BOLD,13)); input10.setFont(new Font("verdana",Font.BOLD,13));
input3.setForeground(Color.white); input10.setForeground(Color.white);
input3.setBackground(Color.black); input10.setBackground(Color.black);
input4.setFont(new Font("verdana",Font.BOLD,13));
input4.setForeground(Color.white);
input4.setBackground(Color.black);
/* input6.setFont(new Font("verdana",Font.BOLD,13));
input6.setForeground(Color.white);
input6.setBackground(Color.black); */



getContentPane().add (exit); exit.setBounds(675,562,80,25);
l_jam.setForeground(Color.white);
l_jam.setFont(new Font("arial",Font.BOLD,16));
getContentPane().add(l_jam); l_jam.setBounds (250,118,130,25);

l_huruf.setForeground(Color.white);
l_huruf.setFont(new Font("arial",Font.BOLD,16));
getContentPane().add(l_huruf); l_huruf.setBounds (490,116,140,25);


getContentPane().add (gambar1); gambar1.setBounds(0,0,800,600);
setVisible(true);
}

void Jam()
{
ActionListener taskPerformer = new ActionListener()
{
public void actionPerformed(ActionEvent evt)
{
String nol_bulan = "";
String nol_hari = "";
String nol_jam = "";
String nol_menit = "";
String nol_detik = "";
String Date = "";

// Membuat Date
Date dt=new Date();

// Mengambil nilai JAM, MENIT, dan DETIK Sekarang
int nilai_tahun = dt.getYear() + 1900;
int nilai_bulan = dt.getMonth() + 1;
int nilai_hari = dt.getDate();
int nilai_jam = dt.getHours();
int nilai_menit = dt.getMinutes();
int nilai_detik = dt.getSeconds();

// Jika nilai JAM lebih kecil dari 10 (hanya 1 digit)
if (nilai_bulan <= 9)
{
// Tambahkan "0" didepannya
nol_bulan = "0";
}
if (nilai_hari <= 9)
{
// Tambahkan "0" didepannya
nol_hari = "0";
}
if (nilai_jam <= 9)
{
// Tambahkan "0" didepannya
nol_jam = "0";
}

// Jika nilai MENIT lebih kecil dari 10 (hanya 1 digit)
if (nilai_menit <= 9)
{
// Tambahkan "0" didepannya
nol_menit = "0";
}

// Jika nilai DETIK lebih kecil dari 10 (hanya 1 digit)
if (nilai_detik <= 9)
{
// Tambahkan "0" didepannya
nol_detik = "0";
}

// Membuat String JAM, MENIT, DETIK
String bulan = nol_bulan + Integer.toString(nilai_bulan);
String hari = nol_hari + Integer.toString(nilai_hari);
String jam = nol_jam + Integer.toString(nilai_jam);
String menit = nol_menit + Integer.toString(nilai_menit);
String detik = nol_detik + Integer.toString(nilai_detik);

// Menampilkan pada Layar
l_huruf.setText(hari + " - " + bulan + " - " + nilai_tahun);
l_jam.setText(jam + " : " + menit + " : " + detik);
}
};
// Timer
new Timer(1000, taskPerformer).start();
}

void AksiReaksi()
{

input1.addActionListener(new ActionListener()
{
public void actionPerformed(ActionEvent e)
{
if(e.getSource()==input1)
{

daftar df= new daftar ();
df.letakkomponen();
df.AksiReaksi();
df.Jam();

setVisible(false);
}
}
});




input2.addActionListener(new ActionListener()
{
public void actionPerformed(ActionEvent e)
{
if(e.getSource()==input2)
{
biodataguru df= new biodataguru ();
df.letakkomponen();
df.AksiReaksi();
df.Jam();
setVisible(false);
}
}
});

input3.addActionListener(new ActionListener()
{
public void actionPerformed(ActionEvent e)
{
if(e.getSource()==input3)
{

bimbingan bb= new bimbingan ();
bb.letakkomponen();
bb.AksiReaksi();

setVisible(false);
}
}
});

input4.addActionListener(new ActionListener()
{
public void actionPerformed(ActionEvent e)
{
if(e.getSource()==input4)
{
penilaian ap=new penilaian();
ap.komponenVisual();
ap.AksiReaksi();
setVisible(false);
}
}
});


input8.addActionListener(new ActionListener()
{
public void actionPerformed(ActionEvent e)
{
if(e.getSource()==input8)
{
Laporan sc= new Laporan ();
sc.koneksi();
sc. AksiReaksi();
sc.Komponen();
setVisible(false);

}
}
});
input9.addActionListener(new ActionListener()
{
public void actionPerformed(ActionEvent e)
{
if(e.getSource()==input9)
{
cara sc= new cara ();
sc.Komponen();
sc.aksireaksi();
setVisible(false);
}
}
});
input10.addActionListener(new ActionListener()
{
public void actionPerformed(ActionEvent e)
{
if(e.getSource()==input10)
{
about sc= new about ();
sc.Komponen();
sc.aksireaksi();
setVisible(false);
}
}
});


exit.addActionListener(new ActionListener()
{
public void actionPerformed(ActionEvent e)
{
int i= JOptionPane.showConfirmDialog(null,"Are you sure to exit programs ?","Exit", JOptionPane.YES_NO_OPTION);
if(i==0)

System.exit(0);
}
});
}
public static void main (String args[])
{
pertama df= new pertama ();
df.letakkomponen();
df.AksiReaksi();
df.Jam();
}
}


import java.io.*;
import java.sql.*;
import javax.swing.*;
import java.awt.*;
import java.awt.event.*;
import java.util.Date;

public class daftar extends komponen
{
JTextField tx_no=new JTextField(10);
JTextField tx_nama=new JTextField(10);
JTextField tx_ttl=new JTextField(10);
JTextField tx_alamat=new JTextField(10);
JTextField tx_tlp=new JTextField(10);
JTextField tx_status=new JTextField(10);

JLabel gambar1=new JLabel (new ImageIcon("gambar1.jpg"));
// JLabel foto=new JLabel (new ImageIcon("foto.jpg"));
JButton Button1=new JButton (new ImageIcon("button1.jpg"));
JButton Button2=new JButton (new ImageIcon("button2.jpg"));
JButton save=new JButton (new ImageIcon("save.jpg"));
JButton edit=new JButton (new ImageIcon("edit.jpg"));
JButton back=new JButton (new ImageIcon("back1.jpg"));
JButton btcari=new JButton(new ImageIcon("search.jpg"));
JLabel lbsave=new JLabel ("save");
JLabel lbedit=new JLabel ("update");
JLabel lbcari=new JLabel ("cari");
JButton view=new JButton (new ImageIcon("view.jpg"));


JLabel l_huruf = new JLabel(); //jam
JLabel l_jam = new JLabel();

JTextArea text = new JTextArea();
JScrollPane scrollPane = new JScrollPane(JScrollPane.VERTICAL_SCROLLBAR_ALWAYS,JScrollPane.HORIZONTAL_SCROLLBAR_ALWAYS);

String nomor="";
String nama="";
String alamat="";
String ttl="";
String tlp="";
String status="";
String Search="";
String cari="";

daftar()
{
//super("DATA SISWA");
setSize(800,625);
setLocation(100,50);
setDefaultCloseOperation(JFrame.HIDE_ON_CLOSE);
show();
}
void letakkomponen()
{
getContentPane().setLayout(null);
l_jam.setForeground(Color.white);
l_jam.setFont(new Font("arial",Font.BOLD,16));
getContentPane().add(l_jam); l_jam.setBounds (250,118,130,25);

l_huruf.setForeground(Color.white);
l_huruf.setFont(new Font("arial",Font.BOLD,16));
getContentPane().add(l_huruf); l_huruf.setBounds (490,116,140,25);

getContentPane().add (tx_no); tx_no.setBounds(630,213,80,20);
getContentPane().add (tx_nama); tx_nama.setBounds(220,315,200,20);
getContentPane().add (tx_ttl); tx_ttl.setBounds(220,345,200,20);
getContentPane().add (tx_alamat); tx_alamat.setBounds(220,375,200,20);
getContentPane().add (tx_tlp); tx_tlp.setBounds(220,405,200,20);
getContentPane().add (tx_status); tx_status.setBounds(220,435,200,20);

// getContentPane().add (foto); foto.setBounds(627,120,100,100);
getContentPane().add (Button1); Button1.setBounds(85,485,210,30);
getContentPane().add (Button2); Button2.setBounds(340,485,90,30);
getContentPane().add (save); save.setBounds(575,350,30,30);
getContentPane().add (edit); edit.setBounds(630,295,30,30);
getContentPane().add (btcari); btcari.setBounds(685,350,30,30);

lbsave.setForeground(Color.white);
lbedit.setForeground(Color.white);
lbcari.setForeground(Color.white);
getContentPane().add (lbsave); lbsave.setBounds(575,370,30,30);
getContentPane().add (lbedit); lbedit.setBounds(630,315,40,30);
getContentPane().add (lbcari); lbcari.setBounds(685,370,30,30);
getContentPane().add (view); view.setBounds(470,485,90,30);
getContentPane().add (back); back.setBounds(675,562,80,25);
getContentPane().add (gambar1); gambar1.setBounds(0,0,800,600);
setVisible(true);
}

void Jam()
{
ActionListener taskPerformer = new ActionListener()
{
public void actionPerformed(ActionEvent evt)
{
String nol_bulan = "";
String nol_hari = "";
String nol_jam = "";
String nol_menit = "";
String nol_detik = "";
String Date = "";

// Membuat Date
Date dt=new Date();

// Mengambil nilai JAM, MENIT, dan DETIK Sekarang
int nilai_tahun = dt.getYear() + 1900;
int nilai_bulan = dt.getMonth() + 1;
int nilai_hari = dt.getDate();
int nilai_jam = dt.getHours();
int nilai_menit = dt.getMinutes();
int nilai_detik = dt.getSeconds();

// Jika nilai JAM lebih kecil dari 10 (hanya 1 digit)
if (nilai_bulan <= 9)
{
// Tambahkan "0" didepannya
nol_bulan = "0";
}
if (nilai_hari <= 9)
{
// Tambahkan "0" didepannya
nol_hari = "0";
}
if (nilai_jam <= 9)
{
// Tambahkan "0" didepannya
nol_jam = "0";
}

// Jika nilai MENIT lebih kecil dari 10 (hanya 1 digit)
if (nilai_menit <= 9)
{
// Tambahkan "0" didepannya
nol_menit = "0";
}

// Jika nilai DETIK lebih kecil dari 10 (hanya 1 digit)
if (nilai_detik <= 9)
{
// Tambahkan "0" didepannya
nol_detik = "0";
}

// Membuat String JAM, MENIT, DETIK
String bulan = nol_bulan + Integer.toString(nilai_bulan);
String hari = nol_hari + Integer.toString(nilai_hari);
String jam = nol_jam + Integer.toString(nilai_jam);
String menit = nol_menit + Integer.toString(nilai_menit);
String detik = nol_detik + Integer.toString(nilai_detik);

// Menampilkan pada Layar
l_huruf.setText(hari + " - " + bulan + " - " + nilai_tahun);
l_jam.setText(jam + " : " + menit + " : " + detik);
}
};
// Timer
new Timer(1000, taskPerformer).start();
}

void AksiReaksi()
{
save.addActionListener(new ActionListener()
{
public void actionPerformed(ActionEvent event)
{
if (event.getSource()==save)
{
try
{
nomor=tx_no.getText();
nama=tx_nama.getText();

ttl=tx_ttl.getText();
alamat=tx_alamat.getText();
status=tx_status.getText();
tlp=tx_tlp.getText();

Class.forName("sun.jdbc.odbc.JdbcOdbcDriver");
Connection connection = DriverManager.getConnection("jdbc:odbc:Administrasi;uid='admin';pw='admin'");
Statement statement = connection.createStatement();
String sql="insert into Daftar values ('"+nomor+"','"+nama+"','"+ttl+"','"+alamat+"','"+tlp+"','"+status+"');";

statement.executeUpdate(sql);
statement.close();
connection.close();

JOptionPane.showMessageDialog(null,"Data Anda Telah masuk","Konfirmasi",JOptionPane.INFORMATION_MESSAGE);
tx_no.setText("");
tx_nama.setText("");
tx_alamat.setText("");
tx_ttl.setText("");
tx_status.setText("");
tx_tlp.setText("");
tx_no.requestFocus();
}
catch(Exception e)
{
JOptionPane.showMessageDialog(null," Apakah Nomor sudah terisi dengan benar !!!\n atau mungkin No sudah ada dalam data base?\n ULANGI SEKALI LAGI ","Konfirmasi",JOptionPane.INFORMATION_MESSAGE);
}

}
}
});


edit.addActionListener(new ActionListener()
{
public void actionPerformed(ActionEvent event)
{
if (event.getSource()==edit)
{
try
{
nomor=tx_no.getText();
nama=tx_nama.getText();
ttl=tx_ttl.getText();
alamat=tx_alamat.getText();
status=tx_status.getText();
tlp=tx_tlp.getText();


Class.forName("sun.jdbc.odbc.JdbcOdbcDriver");
Connection connection = DriverManager.getConnection("jdbc:odbc:Administrasi;uid='admin';pw='admin'");
Statement statement = connection.createStatement();
String sql="update Daftar set nama='"+nama+"',ttl='"+ttl+"',alamat='"+alamat+"',tlp='"+tlp+"',status='"+status+"'where nomor='"+nomor+"'";
statement.executeUpdate(sql);
statement.close();
connection.close();

JOptionPane.showMessageDialog(null," Data Telah Teredit","Konfirmasi",JOptionPane.INFORMATION_MESSAGE);
}
catch(Exception e)
{
//JOptionPane.showMessageDialog(null,"Data Error","Konfirmasi",JOptionPane.INFORMATION_MESSAGE);
System.out.print("ERROR"+e);
}
}
}
});


btcari.addActionListener(new ActionListener()
{
public void actionPerformed(ActionEvent e)
{
if (e.getSource()==btcari)
{
try
{
cari=tx_no.getText();

Class.forName("sun.jdbc.odbc.JdbcOdbcDriver");
Connection connection = DriverManager.getConnection("jdbc:odbc:Administrasi;uid='admin';pw='admin'");
Statement statement = connection.createStatement();
String sql="select * from Daftar where nomor like '"+cari+"'";
ResultSet rs=statement.executeQuery(sql);

if(rs.next())
{


tx_no.setText(rs.getString(1));
tx_nama.setText(rs.getString(2));

tx_ttl.setText(rs.getString(3));
tx_alamat.setText(rs.getString(4));
tx_tlp.setText(rs.getString(5));
tx_status.setText(rs.getString(6));

}
else
{
JOptionPane.showMessageDialog(null,"Maaf Data Tidak Ditemukan ","Konfirmasi",JOptionPane.INFORMATION_MESSAGE);
}
statement.close();
connection.close();
}
catch(Exception ex)
{

System.out.print("" + ex);
}

}
}
});


view.addActionListener(new ActionListener()
{
public void actionPerformed(ActionEvent e)
{
ViewDaftar vp=new ViewDaftar();

vp.komponenVisual();
vp.aksiReaksi();
}
});

Button1.addActionListener(new ActionListener()
{
public void actionPerformed(ActionEvent e)
{
if(e.getSource()==Button1)
{
bimbingan bb= new bimbingan ();
bb.letakkomponen();
bb.AksiReaksi();
// bb.Jam();

setVisible(false);
}
}
});
Button2.addActionListener(new ActionListener()
{
public void actionPerformed(ActionEvent e)
{
if(e.getSource()==Button2)
{
Laporan sc= new Laporan ();
sc.koneksi();
sc. AksiReaksi();
sc.Komponen();
setVisible(false);

}
}
});

back.addActionListener(new ActionListener()
{
public void actionPerformed(ActionEvent e)
{
if(e.getSource()==back)
{

pertama df= new pertama ();
df.letakkomponen();
df.AksiReaksi();
df.Jam();
setVisible(false);
}
}
});
}
public static void main (String args[])
{
daftar df= new daftar ();
df.letakkomponen();
df.AksiReaksi();
df.Jam();
}
}
»»  Teruske Moco Yuk....
BICARAKAN PENDAPAT ANDA DISINI...


mari tukar pendapat





RUANG OBROLAN

»»  Teruske Moco Yuk....

PENGERTIAN STATISTIK

PENGERTIAN STATISTIK


Secara etimologis kata "statistik" berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada mulanya, kata "statistik" diartika sebagai "kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada "kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif)" saja; bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik.
dalam kamus bahasa Inggris akan kita jumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua kata itu mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya "ilmu statistik", sedang kata statistic diartika sebagai "ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel," yaitu sebagai lawan dari kata "parameter" yang berarti "ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi".

Definisi Statistika
Statistika adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data. Atau dengan kata lain, statistika menjadi semacam alat dalam melakukan suatu riset empiris.
Dalam menganalisis data, para ilmuwan menggambarkan persepsinya tentang suatu fenomena. Deskripsi yang sudah stabil tentang suatu fenomena seringkali mampu menjelaskan suatu teori. (Walaupun demikian, orang dapat saja berargumentasi bahwa ilmu biasanya menggambarkan bagaimana sesuatu itu terjadi, bukannya mengapa). Penemuan teori baru merupakan suatu proses kreatif yang didapat dengan cara mereka ulang informasi pada teori yang telah ada atau mengesktrak informasi yang diperoleh dari dunia nyata. Pendekatan awal yang umumnya digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena adalah statistika deskriptif.

Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data dan menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal ini melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai statistik sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan pada kejadian fenomena yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada di dalamnya. Tetapi dapatkah statistika deskriptif memberikan hasil yang bisa diterima secara ilmiah? Statistik merupakan suatu alat pengukuran yang berhubungan dengan keragaman pada karakteristik objek-objek yang berbeda .

Objek yang belum dikenal tidaklah mewakili populasi objek yang memiliki "quantifiabel feature" melalui penyelidikan. Namun demikian, keragaman bisa menjadi hasil dari keberagaman yang lainnya (karena acak atau terkontrol). Pada ilmu fisika, yang sangat berkaitan dengan ekstraksi dan formulasi persamaan matematik tidak menyisakan banyak tempat untuk fluktuasi acak. Pada ilmu statistika, fluktuasi seperti itu dapat dijadikan model. Hubungan relasi statistik selanjutnya merupakan hubungan relasi yang menerangkan suatu proporsi perubahan stokastik yang pasti.

Statistika Induktif
Berbeda dengan fisika, hubungan atau relasi empiris yang diobservasi pada ilmu alam, sosiologi dan psikologi (dan bidang pilhan lain misalnya ekonomi) bersifat statis. Pada bidang-bidang ini, pekerjaan empiris dilaksananakan berdasarkan percobaan-percobaan atau survey sampel. Pada kasus lainnya, seluruh populasi tidak dapat diobservasi-karena berbagai alasan ekonomis ataupun praktis. Mengambil kesimpulan tentang suatu populasi berdasarkan data dari sampel yang `terbatas merupakan tujuan dari suatu proses pengambilan keputusan inferensial atau statistik induktif.

Ukuran Pemusatan Data
Ukuran pemusatan data terdiri dari tiga bagian, yaitu mean, median, dan modus.
a. Rataan Hitung (Mean )
Rataan hitung seringkali disebut sebagai ukuran pemusatan atau rata-rata hitung.
Rataan hitung juga dikenal dengan istilah mean dan diberi lambang x .
1) Rataan data tunggal
Rataan dari sekumpulan data yang banyaknya n adalah jumlah data dibagi dengan banyaknya data.

Keterangan: = jumlah data
Contoh soal
Dari hasil tes 10 siswa kelas XI diperoleh data: 3, 7, 6, 5, 3, 6, 9, 8, 7, dan 6. Tentukan rataan dari data tersebut.
Penyelesaian

Jadi, rataannya adalah 6,0.
2) Rataan dari data distribusi frekuensi
Apabila data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi maka rataan dirumuskan
sebagai berikut.



Contoh soal
Berdasarkan data hasil ulangan harian Matematika di kelas XI IPA, enam siswa mendapat nilai 8, tujuh siswa mendapat nilai 7, lima belas siswa mendapat nilai 6, tujuh siswa mendapat nilai 5, dan lima siswa mendapat nilai 4. Tentukan rata-rata nilai ulangan harian Matematika di kelas tersebut.
Penyelesaian
Tabel nilai ulangan harian Matematika kelas XI IPA.

Jadi, rataan nilai ulangan harian Matematika di kelas XI IPA adalah 6,05.
3) Mean data bergolong
Rata-rata untuk data bergolong pada hakikatnya sama dengan menghitung ratarata data pada distribusi frekuensi tunggal dengan mengambil titik tengah kelas sebagai xi. Perhatikan contoh soal berikut ini.
Contoh soal
Tentukan rataan dari data berikut ini.


Jadi, rataannya adalah 51.

b. Median
1) Median untuk data tunggal
Median adalah suatu nilai tengah yang telah diurutkan. Median dilambangkan
Me. Untuk menentukan nilai Median data tunggal dapat dilakukan dengan
cara:
a) mengurutkan data kemudian dicari nilai tengah,
b) jika banyaknya data besar, setelah data diurutkan, digunakan rumus:


Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut.
Contoh soal
Dari data di bawah ini, tentukan mediannya.
1. 2, 5, 4, 5, 6, 7, 5, 9, 8, 4, 6, 7, 8


2) Median untuk data bergolong
Jika data yang tersedia merupakan data bergolong, artinya data itu dikelompokkan ke dalam interval-interval kelas yang sama panjang. Untuk mengetahui nilai mediannya dapat ditentukan dengan rumus berikut ini.




c. Modus
Modus ialah nilai yang paling sering muncul atau nilai yang mempunyai frekuensi tertinggi.
Jika suatu data hanya mempunyai satu modus disebut unimodal dan bila memiliki dua modus disebut bimodal, sedangkan jika memiliki modus lebih dari dua disebut multimodal. Modus dilambangkan dengan Mo.
1) Modus data tunggal
Modus dari data tunggal adalah data yang sering muncul atau data dengan frekuensi tertinggi. Perhatikan contoh soal berikut ini.
Contoh soal
Tentukan modus dari data di bawah ini.

Penyelesaian
a. 1, 1, 1, 2, 4, 5, 5, 5, 7, 8, 9, 10. Data yang sering muncul adalah 1 dan 5. Jadi modusnya adalah 1 dan 5.
b. Berdasarkan data pada tabel, nilai yang memiliki frekuensi tertinggi adalah 6. Jadi, modusnya adalah 6.





2) Modus data bergolong
Modus data bergolong dirumuskan sebagai berikut:

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut ini.
Contoh soal
Tentukan modus dari tabel di bawah ini.


QUARTILE, DECILE DAN PERCENTILE

Definisi Quartile adalah nilai-nilai yang membagi segugus pengamatan menjadi 4 bagian sama besar. Nilai-nilai itu yg dilambangkan dengan Q1, Q2 dan Q3 mempunyai sifat bahwa 25 % data berada di bawah Q1, 50% data jatuh di bawah Q2 dan 75% data jatuh di bawah Q3.
1. Quartile: Q1; Q2; Q3.
• Q1 = 25 % data berada dibawah Q1
• Q3 = 75 % data berada di bawah Q3
Definisi Decile adalah nilai-nilai yang membagi segugus pengamatan menjadi 10 bagian yang sama besar. Nilai-nilai itu dilambangkan dengan D1, D2, D3,.....,dan D9 yg mempunyai sifat bahwa 10% data berada di bawah D1, 20% berada di bawah D2,..........90% berada di bawah D9.

2. Decile : D1; D2; D3; ..............; D8; D9.
• D1 = 10 % data berada di bawah D1
• D9 = 90 % data berada di bawah D9

Definisi Percentile adalah nilai-nilai yg membagi segugus pengamatan menjadi 100 bagian yg sama. Nilai-nilai itu dilambangkan dengan P1, P2, P3,......., P99 memiliki sifat bahwa 1% nilai berada di bawah P1, 2% berada dibawah P2,......, dan 99% berada di bawah P99.

3. Percentile: P1; P2; P3; P4; P5........P50;...................P99.
• P5 = 5 % data berada di bawah P5
• P50 = 50 % data berada di bawah P50
• P99 = 99 % data berada di bawah P99

RUMUS –RUMUS PERHITUNGAN

1. Quartile: Qi = T + c (d/f)

Qi = quartile ke i
T = tepi bawah kelas quartile ke i
c = ukuran/lebar kelas interval
d = selisih frekuensi quartile ke i dengan frekuensi dibawahnya
f = frekuensi quartile ke i

Dari tabel. 2 (Modul 3. Distribusi Frekuensi) misalkan kita ingin mencari harga Q1, Q2 dan Q3. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
• Untuk mencari Quartile 1 (Q1) diketahui: letak Q1 adalah pada N/4 = 40/4 = 10
• Frekuensi kelas 1, 2 dan 3 ada 7 maka masih diperlukan (10-7) dari 15 frekuensi kelas 4 (d = 3).
• T (limit bawah kelas Q1) = 2.95 ; c = 0.5 ; f = 15
o Maka Q1 = 2.95 + 0.5 ( 3/15) = 3.05


2. Quintile: Ni = T + c (d/f)

Ni = Quintile ke i
T = tepi bawah kelas quintile ke i
c = ukuran/lebar kelas interval
d = selisih frekuensi quintile ke i dengan frekuensi dibawahnya
f = frekuensi quintile ke i

Dari tabel. 2 (Modul 3. Distribusi Frekuensi) misalkan kita ingin mencari harga N2. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
• Untuk mencari Quintile 2 (N2) diketahui: letak N2 adalah pada 2(N/5) = 2(40/5) = 16 (data keenambelas)
• Frekuensi kelas 1, 2 dan 3 ada 7 maka masih diperlukan (16-7) dari 15 frekuensi kelas 4 (d = 9).
• T (limit bawah kelas N2) = 2.95 ; c = 0.5 ; f = 15
o Maka N2 = 2.95 + 0.5 ( 9/15) = 3.25

3. Decile: Di = T + c (d/f)
Di = Decile ke i
T = tepi bawah kelas decile ke i
c = ukuran/lebar kelas interval
d = selisih frekuensi decile ke i dengan frekuensi dibawahnya
f = frekuensi decile ke i

Contoh: Hitung D7 dari tabel umur accu merk Y.
Untuk mencari D7 bagi sebaran umur accu, kita harus menemukan nilai yang di bawahnya terdapat (70/100) x 40 = 28 pengamatan. Ada 22 data pengamatan yg berada di bawah batas kelas 3.45 (T). Sehingga kita masih membutuhkan
28 –22 = 6 pengamatan (=d) dari 10 pengamatan yg ada (=f ). Dengan lebar kelas tetap = 0.5 (c).
D7 = 3.45 + 0.5 (6/10)
= 3.75.

4. Persentile: Pi = T + c (d/f)
Pi = Percentile ke i
T = tepi bawah kelas Percentile ke i
c = ukuran/lebar kelas interval
d = frekuensi percentile ke-i dikurangi frekuensi dibawahnya
f = frekuensi percentile ke i
»»  Teruske Moco Yuk....

LAPORAN TA PKP PERPUSTAKAAN D2 PGSD

LAPORAN PRAKTIK KERJA PERPUSTAKAAN
DI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BHAKTI NEGARA
(STAIBN) KABUPATEN TEGAL

OLEH
SUSENO AJI
NIM : 016163502
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TERBUKA
2010


PENGESAHAN LAPORAN


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Kerja Perpustakaan (PUST 2290) Program D- II Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka.
Kepala UPBJJ-UT Donorojo
Drs. SAMSUL ISLAM, M.Pd
NIP. 19540906 198601 1 001



PENGESAHAN


Laporan Praktik Kerja Perpustakaan (PKP) yang dilaksanakan di Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Bhakti Negara (STAIBN) Kabupaten Tegal telah disahkan oleh Kepala Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Bhakti Negara (STAIBN) Kabupaten Tegal Pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 12 Agustus 2010
Tempat : Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Bhakti Negara (STAIBN) Kabupaten Tegal

Mengetahui,
Kepala Perpustakaan STAIBN
MOH. MAS’UNI, S.Ag, MSI
NIPY. Pembimbing
MOH. MAS’UNI, S.Ag, MSI
NIP.


KATA PENGANTAR


Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Perpustakaan (PKP) di Kantor Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Bhakti Negara (STAIBN) Kabupaten Tegal. Laporan ini penulis susun sebagai salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan program D-II Ilmu Perpustakaan di Universitas Terbuka UPBJJ Donorojo.
Dalam penyusunan laporan ini penulis mengalami banyak hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini berhasil diselesaikan. Sehubungan dengan hal tersebut dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua yang senantiasa memberikan doa restu dan dukungan selama pelaksanaan Praktik Kerja Perpustakaan (PKP),
2. Bapak , S. Ag, MSI selaku Ketua Universitas Terbuka UPBJJ Donorojo Pokjar Kramat,
3. Bapak Moh. Mas’uni, S Ag. MSI selaku pembimbing yang telah memberikan petunjuk-petunjuk dan saran dalam penyusunan laporan ini,
4. Bapak Drs. H. Jamil Muslim, M.SI, selaku Kepala Sekolah Tinggi Agama Islam Bhakti Negara (STAIBN) Kabupaten Tegal.
5. Teman-Teman D-II Ilmu Perpustakaan Masa Registrasi Awal 2009.2
6. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak senantiasa penulis harapkan demi sempurnanya laporan ini.
Tegal, Agustus 2010
Penulis


DAFTAR ISI


JUDUL................................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN .......................................................... iii
PENGESAHAN................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Tujuan Praktek Kerja Perpustakaan .............................................. 2
C. Sistematika.................................................................................... 3
BAB II KEADAAN PERPUSTAKAAN
A. Sejarah Berdirinya Perpustakaan.................................................... 4
B. Struktur Organisasi ....................................................................... 7
C. Fasilitas Yang Dimiliki ................................................................... 8
D. Pengguna Perpustakaan ................................................................ 8
BAB III KEGIATAN PERPUSTAKAAN
A. Pengadaan Bahan Pustaka ........................................................... 10
B. Pengolahan Bahan Pustaka .......................................................... 10
C. Pelayanan Bahan Pustaka ............................................................. 11
BAB IV MASALAH DAN PEMECAHAN
A. Masalah ........................................................................................ 12
B. Pemecahan .................................................................................... 13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Perpustakaan merupakan tempat yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat yang membutuhkannya. Informasi ini dapat diperoleh dari berbagai jenis bacaan yang disediakan di perpustakaan. Hal ini sesuai dengan fungsi Perpustakaan yaitu sebagai tempat penyimpanan sesuai dengan Undang-Undang Deposit UU No.4 Tahun 1990 tentang wajib simpan karya cetak 7 rekam diatur PP No. 70 Tahun 1991 yang berisi mewajibkan setiap penerbit, pencetak, produser mengirimkan contoh terbitannya ke perpustakaan Nasional atau yang ditunjuk, juga berfungsi sebagai pendidikan yaitu tempat belajar seumur hidup, penelitian berbagai ilmu pengetahuan yang membantu pelaksanaan tugas dan hiburan.
Dewasa ini di Indonesia dikenal beberapa jenis perpustakaan yaitu Perpustakaan Umum, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Khusus dan Perpustakaan Nasional. Masing-masing jenis Perpustakaan mempunyai tujuan dan fungsi yang berbeda. Hal ini mengakibatkan jenis koleksi dan layanannya pun berbeda. Kegiatan utama setiap jenis perpustakaan adalah pengadaan, pengolahan dan pelayanan bahan pustaka.
Tidak semua orang yang bekerja di perpustakaan dapat disebut pustakawan, karena mereka harus memenuhi syarat sebagai pustakawan. Adapun definisi pustakawan menurut Organisasi Pustakawan Indonesia (namaya IPI singkatan dari Ikatan Pustakawan Indonesia) adalah orang yang memberikan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam usaha pemberian layanan/jasa kepada masyarakat sesuai dengan misi yang diemban oleh badan induknya berdasarkan Ilmu Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi yang diperolehnya melalui pendidikan.
PKP merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa D-II Ilmu Perpustakaan. Hal ini dikarenakan mahasiswa atau calon pustakawan nantinya harus mempunyai kemampuan yang kualified.
B. Tujuan
Adapun tujuan Praktik Kerja Perpustakaan (PKP) adalah :
1. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program D-II Ilmu Perpustakaan,
2. Sebagai studi banding antara pengetahuan teoritis yang didapat dengan aplikasi aktual di lapangan kerja,
3. Untuk mendapatkan pengalaman kerja,
4. Mengenal alat-alat yang sudah baku dan tersedia di Perpustakaan,
5. Untuk mngembangkan kemampuan dalam mengidentifikasi masalah, mengamati suatu proses, mengumpulkan data serta dapat membuat suatu kesimpulan yang dilandasi dengan sikap ilmiah.
C. Sistematika
Untuk memudahkan dalam penyampaian laporan PKP, berikut penulis uraikan secara singkat sistematika penyusunan laporan yaitu sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktek Kerja Perpustakaan
C. Sistematik
BAB II KEADAAN PERPUSTAKAAN
A. Sejarah Berdirinya Perpustakaan
B. Struktur Organisasi
C. Fasilitas Yang Dimiliki
D. Pengguna Perpustakaan
BAB III MASALAH DAN PEMECAHANNYA
A. Masalah
B. Pemecahan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II

KEADAAN PERPUSTAKAAN


A. Sejarah Berdirinya Perpustakaan
1. Latar Belakang Berdirinya
Kalau kita melintasi sejarah berdirinya Perpustakaan STAI Bakti Negara, maka tidak bisa di pisahkan dengan lintasan-lintasan sejarah sebelumnya, agar kita mengerti dan memahami sejarah yang sebenarnya.
Kalau kami menguraikan sejarah tersebut, sangat panjang ceritanya tapi karena waktu yang diberikan kepada kami terbatas, maka akan di terangkan sebagai berikut :
1. Fakultas Usuluddin IAIN Sunan Kali Jaga Jogjakarta, Cabang di Slawi Tegal yang telah susah payah kami berempat ( KH. Khosim Tafsir, R.Moh Cholid Sofyan Badrun dan H. A. Busjaeri ) merintis / mendirikanya pada tahun 1970 dan sudah berjalan lancar dipimpin oleh Dekan Bpk. Drs. Khozim Mahmud dan Drs. Cholil Rahman dan telah mengeluarkan beberapa sarjana antara lain Drs. H. CH. Abidin, Drs. Mukhidin, Drs. H. Affan Castro dan H.Abdul Mujib SAG beliau alumnus IAIN Slawi yang sekarang pejabat eselon III tapi dengan situasi kondisi lokasi dan politis fakultas tersebut ditarik ke IAIN Walisongo Semarang.
2. Tenggelamnya kepedulian/perhatian masyarakat Tegal terhadap Sekolah Tinggi Agama Islam karena dibayang-bayangi sikon politik padahal sudah banyak sarjana-sarjana alumnus Sekolah Tinggi Agama Islam dari Jakarta, Jogja, Semarang, Surabaya dan sebagainya tapi mereka masih perhitungan, belum membangkitkan jiwa semangatnya dan memang Allah Yang Maha Perkasa belum memberi kekuatan kepada kita berasma untuk berjuang.
2. Timbul berdirinya IBN sebagai kelanjutan dan pengganti IAIN Slawi
Alhamdulillah pada bulan suci Ramadhan ada beberapa sesepuh dan pemuda yang diberi kekuatan dan keberanian oleh Allah untuk merintis dan mendirikan IAIN Swasta
1. Perintis berdirinya IBN
Pertemuan musyawarah pertama
Hari : Senin, 25 Mei 1987 ( 27 Ramadhan )
Waktu : Jam 21.00 WIB ( Ba’da Tarawih )
Tempat : di rumah KH. Qosim Tafsir Karanganyar
Keperluan : Merintis kembalinya IAI Swasta sebagai pengganti IAIN
Hadir : 1. KH. Qosim Tafsir (unsur lama)
2. Drs. H. Bahrudin (unsur pemda)
3. Drs. Busyairi (unsur cendekiawan)
4. Drs. Sobrowi Generasi Muda Islam (notilen)
Keputusan : Wajib Bangkit Mendirikan IAIS dengan landasan :
2. Pertemuan musyawarah kedua
Hari : Senin, 1 Juni 1987 ( 4 Syawal )
Waktu : Jam 20.00 WIB ( Ba’da Isya )
Tempat : di rumah Drs. H. CH. Abidin Kajen Lebaksiu
Keperluan : Mendirikan IAIS dengan nama Bakti Negara
Hadir : 1. Drs. Damhar Abudapes
2. Drs. H. Bahrudin
3. Drs. Busyairi
4. Drs. Sobrowi
5. Drs. Jamil Muslim
Keputusan : Menyusun Panitia Pendiri
3. Pertemuan musyawarah ketiga
Hari : Rabu, 3 Juni 1987 ( 6 Syawal )
Waktu : Jam 14.00 WIB
Tempat : Masjid Agung Slawi
Keperluan : 1. Menyusun Panitia Pendiri dan Pembagian Tugas
2. Konsul ke Bupati
- Pada tanggal 15 Juni 1987 Bupati Tegal (Drs. H. Wienahto) memberi rekomendasi berdirinya IBN dengan surat Dinas No. 420/0188/1987.
- Kemudian kami panitia pendiri mengajukan permohonan ke Kopertis Wilayah X Jawa Tengah (IAIN Walisongo Semarang) terus langsung di survey tanggal 16 Juli 1987 yang akhirnya permohonan di kabulkan dan mendapat izin operasional No. 03/1987 tanggal 10 Agustus
4. Maka pada hari rabu tanggal 16 September 1987 diadakan upacara pembukaan peresmian berdirinya IBN berikut Gedung Perpustakaanya, dengan Dies Natalis Kuliah Umum oleh Drs. H. Kholil Rahman pimpinan Kopertais/ Dosen IAIN Walisongo Semarang di pendopo Pemda Kab. Tegal.
3. Rencana Program IBN
Visi :
Terwujudnya iman dan taqwa yang akhlaqul karimah dan Terwujudnya intelektual yang kualitas dan populis“.
Misi :
Mengembangkan ideologis, sosialis dan politis yang Islamis”

B. Struktur Organisasi
SHAPE \* MERGEFORMAT
PENASEHAT
KETUA SETAIBN TEGAL
Drs. H. JAMIL MUSLIM, MSI
PENANGGUNG JAWAB
PEMBANTU KETUA I
Drs. M, SAIDIN, MSI
KEPALA PERPUSTAKAAN
MOH. MAS’UNI, S.Ag, MSI
PETUGAS TEKNIS
SAKORI
PETUGAS PELAYANAN
DIANE PRAMASHINTA, SH

PEMBANTU UMUM
PRANOTO

C. Fasilitas yang Dimiliki
Komposisi ruang (lay out) gedung perpustakaan adalah sebagai berikut:
a. Ruang Sirkulasi
b. Ruang Belajar
c. Ruang Referensi
d. Ruang Deposit
e. Gudang
f. Mushola
g. Ruang keluarga penjaga kantor
h. Masih terdapat ruang untuk counter, locker dan ruang tunggu
i. Loby
j. Ruang Pustakawan
k. Ruang Kepala Perpustakaan
l. Ruang Staf Administrasi
m. Ruang Pengolahan dan Pemrosesan
Perlengkapan yang diperlukan untuk memperlancar jalannya perpustakaan antara lain: rak buku, rak penitipan tas, meja kursi sirkulasi, meja baca untuk pengguna, almari katalog, rak majalah, rak penyimpanan arsip, komputer, mesin tik, papan statistik, kipas angin, lampu penerang, jam dinding, emergency lamp.
D. Pengguna Perpustakaan
Tugas utama Perpustakaan STAIBN adalah membantu para mahasiswa memperoleh sumber informasi. Membantu dalam arti harfiahnya adalah melayani dan memenuhi kebutuhan mahasiswa setiap jurusan yang ada.
Tugas dan fungsi yang berhubungan dengan STAIBN adalah satu wujud kepedulian terhadap pelayanan Pengguna Perpustakaan antara lain :
1. Mahasiwa-Mahasiswi
2. Pengajar/Dosen
3. Peneliti dan semua unsur yang terlibat di dalam kegiatan akademik.
Di bidang pendidikan, Perpustakaan STAIBN harus mampu mengubah metode dan suasana belajar-mengajar agar mahasiswa dan dosen sama-sama aktif dan dinamis dalam upaya pendayagunaan perpustakaan secara optimal. Perpustakaan juga memungkinkan mahasiswa dan dosen mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka. Kedua pihak ini adalah aset bagi pepustakaan itu sendiri.
Kebutuhan mahasiswa dan dosen sangat beragam, sehingga koleksi harus terpenuhi untuk menjawab kebutuhan mahasiswa dan dosen tersebut, Perpustakaan STAIBN menyediakan koleksi buku meliputi berbagai disiplin ilmu, antara lain koleksi umum, filsafat, agama, sosial politik, ekonomi, ilmu-ilmu budaya, kesusastraan dan sejarah dan lain-lain. Koleksi-koleksi tersebut diharapkan berguna untuk memenuhi setiap kebutuhan mahasiswa di STAIBN Tegal dan semua unsur yang terlibat di dalam kegiatan akademik.

BAB III

KEGIATAN PERPUSTAKAAN


A. Pengadaan Bahan Pustaka
Dalam kegiatan pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan STAIBN dapat meliputi:
a. Menyeleksi tambahan koleksi
b. Mengadakan pengadaan koleks
1. Mengadakan pembelian.
2. Pemberian hadiah tanpan diminta.
3. Hadiah atas permintaan.
4. Pertukaran.
c. Menyiapkan Desirata
d. Mengadakan pemesanan dan pembelian
e. Pembuatan file atau administrasi pengadaan
1. File pemesanan.
2. File kwintansi penerbit (invoice penerbit).
3. File bukti Pembayaran dari Bank.
4. File Desiderata.
f. Statistik Pengadaan
B. Pengolahan Bahan Pustaka
Kegiatan pengolahan bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Bakti Negara (STAIBN) masih menggunakan cara manual, termasuk inventaris. Kegiatan pengolahan bahan pustaka meliputi:
a. Pra-Katalogisasi
1. Penerimaan
2. Pengecekan
3. Pemberian Nomor Induk
b. Katalogisasi
1. Menetapkan jenis buku
2. Menentukan pengarang
3. Menentukan judul
4. Menentukan subyek
5. Menentukan nomor kelas
6. Memasukan dalam pangkalan data (otomasi), tetapiu dalam hal ini dilakukan penulisan data ke dalam buku inventaris (manual)
c. Pasca Katalogisasi
1. Penempelan label
2. Penempelan kantong buku
3. Penempelan slip tanggal kembali (date due)
4. Pembuatan dan memasukan kartu buku
5. Menjajarkan buku pada rak buku
6. Untuk sasat ini pembuatan kartu katalog telah selesai dilakukan.
C. Pelayanan Bahan Pustaka
Pelayanan Perpustakaan STAIBN menggunakan sistem terbuka. Pelayanan referensi digunakan untuk melakukan rujukan dan penelitian.
Untuk jadwal pelayanan ditempat diatur sebagai berikut:
NO HARI WAKTU (WIB) KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6. Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu 08.00-17.30
08.00-17.30
08.00-17.30
08.00-17.30
08.00-11.00
08.00-17.30 Hari Minggu tutup
Jumlah anggota perpustakaan sampai dengan Agustus 2010 mencapai 700 anggota, yang terdiri dari Mahasiswa, dosen, dan elemen STAIBN. Adapun persyaratan dan ketentuan peminjaman, blangko pendaftaran dan blangko penagihan buku, terlampir.

BAB IV

MASALAH DAN PEMECAHAN


A. Masalah
Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal. Fasilitas yang tersedia sangat mendukung proses pembelajaran bagi Mahasiswa. Namun banyak permasalahan yang dihadapi dari berbagai aspek.
Mengingat Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal. melayani seluruh Mahasiswa yang berjumlah 700 (Tujuh ratus) jiwa, yang berada di STAIBN Kabupaten Tegal, Maka jumlah koleksi yang harus disediakan haruslah banyak. Namun yang sekarang dimiliki total koleksi sejumlah kurang lebih 2.000 buku.
Berdasarkan jenis pelayanan dan luas kantor pelayanan, Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal maka dibutuhkan cukup banyak petugas Perpustakaan khususnya pada bagian sirkulasi atau pelayanan. Sedangkan realita yang ada, petugas Perpustakaan jumlahnya tidak mencukupi untuk melayani pengunjung yang jumlahnya sangat banyak.
Pustakawan di Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal hanya ada dua orang. Padahal tugas pustakawan sangat banyak dalam mengolah Perpustakaan. Hal ini menyebabkan dalam pengolahan Perpustakaan tidak dapat berjalan denagn lancar dan baik.
Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal kurang didukung oleh berbagai jenis kegiatan atau lomba yang berbasis membaca.
B. Pemecahan
Masalah tersebut diatas dapat diatasi dengan cara:
a. Untuk mengatasi masalah koleksi hendaknya Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal menambah jumlah koleksi sesuai dengan kebutuhan. Dan mengajukan anggaran pengadaan bahan pustaka yang lebih besar kepada Keluarga Besar STAIBN dan Juga Kepemerintahan terkait.
b. Untuk mengatasi masalah pelayanan hendaknya Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal menambah pegawai Perpustakaan yang lebih banyak dan mempunyai pendidikan minimal D- II Ilmu Perpustakaan.
c. Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal hendaknya menambah Pustakawan paling tidak berjumlah tiga orang lagi yang mempunyai pendidikan minimal D-II Ilmu Perpustakaan, agar pengolahan perpustakaan dapat berjalan lancar dan baik.
d. Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal hendaknya mengadakan kegiatan atau lomba berbasis membaca yang cukup banyak meliputi : lomba sinopsis, resensi buku, story telling, membaca, pidato, mengarang dan membuat majalah dinding yang diselenggarakan secara berjenjang menurut tingkat pendidikan. Agar Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal banyak dikunjungi Anggotanya.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


Setelah dilaksanakan Praktik Kerja Perpustakaan di STAIBN Kabupaten Tegal, dapat ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:
1. Perpustakaan merupakan tempat belajar sepanjang hayat.
2. Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal letaknya strategis dan berada dalam lingkungan pendidikan dan dapat meningkatkan mutu pendidikan.
3. Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal merupakan perpustakaan khusus yang bangunannya Sederhana dengan pengaturan interior ruang yang cukup rapi, bersih, dan tertata baik sehingga menjadikan pengunjung merasa betah dan nyaman.
4. Setelah penyelenggaraan PKP sangat memberi pengalaman kepada mahasiswa untuk bekal dan berperan sebagai petugas profesional perpustakaan.
5. Tugas-tugas di Perpustakaan yang diikuti oleh semua mahasiswa PKP) menjadi arena latihan dan pengembangan ketrampilan selama mengikuti PKP.
6. Tugas-tugas selam mengikuti PKP membuka wawasan dan pengembangan ketrampilan seluruh mahasiswa PKP.
7. Pelaksanaan PKP secara keseluruhan termasuk pelaporan menjadi medan ujian akademik dan skill yang akan membentuk jiwa profesionalisme para mahasiswa peserta PKP, serta memiliki arti penting bagi mahasiswa peserta PKP menjadi pustakawan profesional.
8. PKP bagi mahasiswa merupakan ajang implementasi mahasiswa peserta PKP baik secara akademik maupun skill dari semua mata kuliah yang diberikan sepanjang mahasiswa megikuti Program Studi D-II Ilmu Perpustakaan.

B. Saran
Setelah penulis melaksanakan PKP, maka penulis memberi saran sebagai berikut:
1. Kantor perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal perlu meningkatkan pelayanannya dengan menambah atau memperbaiki fasilitas yang ada.
2. Kantor Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal perlu menambah jumlah koleksi agar mencukupi kebutuhan penggunanya.
3. Kantor Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal membutuhkan penambahan sumber daya manusia yang banyak.
4. Kantor Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal memerlukan pustakawan minimal 3 pustakawan.
5. Kantor Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal membutuhkan peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang memadai.
6. Kantor Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal perlu melaksanakan layanan internet.
7. Kantor Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal perlu melakukan berbagai macam kegiatan atau lomba berbasis membaca.
8. Kantor Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal sebaiknya sering mengadakan berbagai macam kegiatan sosialisasi dan promosi kepada Mahasiswa STAIBN agar semakin mengetahui eksistensi Kantor Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal

DAFTAR PUSTAKA


Nuraini, Siti. (2007). Panduan Praktek Kerja Perpustakaan (untuk mahasiswa) Program Studi D-II Perpustakaan. Jakarta : Universitas Terbuka.
Purwono. (2007). Perpustakaan Dan Kepustakawanan. Jakarta : Universitas Terbuka.
Martoatmodjo, Karmidi. (2008). Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka.
Yulia, Yuyu. (2009). Pengolahan Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka.
Kantor Sekolah Tinggi Agama Islam Bakti Negara (STAIBN) Kabupaten Tegal. (2010). Program Kerja Tahun 2010. Tegal : Kantor Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Bakti Negara (STAIBN) Kabupaten Tegal.
»»  Teruske Moco Yuk....

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More