This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

LAPORAN TA PKP PERPUSTAKAAN D2 PGSD

LAPORAN PRAKTIK KERJA PERPUSTAKAAN
DI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BHAKTI NEGARA
(STAIBN) KABUPATEN TEGAL

OLEH
SUSENO AJI
NIM : 016163502
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TERBUKA
2010


PENGESAHAN LAPORAN


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Kerja Perpustakaan (PUST 2290) Program D- II Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka.
Kepala UPBJJ-UT Donorojo
Drs. SAMSUL ISLAM, M.Pd
NIP. 19540906 198601 1 001



PENGESAHAN


Laporan Praktik Kerja Perpustakaan (PKP) yang dilaksanakan di Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Bhakti Negara (STAIBN) Kabupaten Tegal telah disahkan oleh Kepala Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Bhakti Negara (STAIBN) Kabupaten Tegal Pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 12 Agustus 2010
Tempat : Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Bhakti Negara (STAIBN) Kabupaten Tegal

Mengetahui,
Kepala Perpustakaan STAIBN
MOH. MAS’UNI, S.Ag, MSI
NIPY. Pembimbing
MOH. MAS’UNI, S.Ag, MSI
NIP.


KATA PENGANTAR


Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Perpustakaan (PKP) di Kantor Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Bhakti Negara (STAIBN) Kabupaten Tegal. Laporan ini penulis susun sebagai salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan program D-II Ilmu Perpustakaan di Universitas Terbuka UPBJJ Donorojo.
Dalam penyusunan laporan ini penulis mengalami banyak hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini berhasil diselesaikan. Sehubungan dengan hal tersebut dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua yang senantiasa memberikan doa restu dan dukungan selama pelaksanaan Praktik Kerja Perpustakaan (PKP),
2. Bapak , S. Ag, MSI selaku Ketua Universitas Terbuka UPBJJ Donorojo Pokjar Kramat,
3. Bapak Moh. Mas’uni, S Ag. MSI selaku pembimbing yang telah memberikan petunjuk-petunjuk dan saran dalam penyusunan laporan ini,
4. Bapak Drs. H. Jamil Muslim, M.SI, selaku Kepala Sekolah Tinggi Agama Islam Bhakti Negara (STAIBN) Kabupaten Tegal.
5. Teman-Teman D-II Ilmu Perpustakaan Masa Registrasi Awal 2009.2
6. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak senantiasa penulis harapkan demi sempurnanya laporan ini.
Tegal, Agustus 2010
Penulis


DAFTAR ISI


JUDUL................................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN .......................................................... iii
PENGESAHAN................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Tujuan Praktek Kerja Perpustakaan .............................................. 2
C. Sistematika.................................................................................... 3
BAB II KEADAAN PERPUSTAKAAN
A. Sejarah Berdirinya Perpustakaan.................................................... 4
B. Struktur Organisasi ....................................................................... 7
C. Fasilitas Yang Dimiliki ................................................................... 8
D. Pengguna Perpustakaan ................................................................ 8
BAB III KEGIATAN PERPUSTAKAAN
A. Pengadaan Bahan Pustaka ........................................................... 10
B. Pengolahan Bahan Pustaka .......................................................... 10
C. Pelayanan Bahan Pustaka ............................................................. 11
BAB IV MASALAH DAN PEMECAHAN
A. Masalah ........................................................................................ 12
B. Pemecahan .................................................................................... 13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Perpustakaan merupakan tempat yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat yang membutuhkannya. Informasi ini dapat diperoleh dari berbagai jenis bacaan yang disediakan di perpustakaan. Hal ini sesuai dengan fungsi Perpustakaan yaitu sebagai tempat penyimpanan sesuai dengan Undang-Undang Deposit UU No.4 Tahun 1990 tentang wajib simpan karya cetak 7 rekam diatur PP No. 70 Tahun 1991 yang berisi mewajibkan setiap penerbit, pencetak, produser mengirimkan contoh terbitannya ke perpustakaan Nasional atau yang ditunjuk, juga berfungsi sebagai pendidikan yaitu tempat belajar seumur hidup, penelitian berbagai ilmu pengetahuan yang membantu pelaksanaan tugas dan hiburan.
Dewasa ini di Indonesia dikenal beberapa jenis perpustakaan yaitu Perpustakaan Umum, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Khusus dan Perpustakaan Nasional. Masing-masing jenis Perpustakaan mempunyai tujuan dan fungsi yang berbeda. Hal ini mengakibatkan jenis koleksi dan layanannya pun berbeda. Kegiatan utama setiap jenis perpustakaan adalah pengadaan, pengolahan dan pelayanan bahan pustaka.
Tidak semua orang yang bekerja di perpustakaan dapat disebut pustakawan, karena mereka harus memenuhi syarat sebagai pustakawan. Adapun definisi pustakawan menurut Organisasi Pustakawan Indonesia (namaya IPI singkatan dari Ikatan Pustakawan Indonesia) adalah orang yang memberikan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam usaha pemberian layanan/jasa kepada masyarakat sesuai dengan misi yang diemban oleh badan induknya berdasarkan Ilmu Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi yang diperolehnya melalui pendidikan.
PKP merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa D-II Ilmu Perpustakaan. Hal ini dikarenakan mahasiswa atau calon pustakawan nantinya harus mempunyai kemampuan yang kualified.
B. Tujuan
Adapun tujuan Praktik Kerja Perpustakaan (PKP) adalah :
1. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program D-II Ilmu Perpustakaan,
2. Sebagai studi banding antara pengetahuan teoritis yang didapat dengan aplikasi aktual di lapangan kerja,
3. Untuk mendapatkan pengalaman kerja,
4. Mengenal alat-alat yang sudah baku dan tersedia di Perpustakaan,
5. Untuk mngembangkan kemampuan dalam mengidentifikasi masalah, mengamati suatu proses, mengumpulkan data serta dapat membuat suatu kesimpulan yang dilandasi dengan sikap ilmiah.
C. Sistematika
Untuk memudahkan dalam penyampaian laporan PKP, berikut penulis uraikan secara singkat sistematika penyusunan laporan yaitu sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktek Kerja Perpustakaan
C. Sistematik
BAB II KEADAAN PERPUSTAKAAN
A. Sejarah Berdirinya Perpustakaan
B. Struktur Organisasi
C. Fasilitas Yang Dimiliki
D. Pengguna Perpustakaan
BAB III MASALAH DAN PEMECAHANNYA
A. Masalah
B. Pemecahan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II

KEADAAN PERPUSTAKAAN


A. Sejarah Berdirinya Perpustakaan
1. Latar Belakang Berdirinya
Kalau kita melintasi sejarah berdirinya Perpustakaan STAI Bakti Negara, maka tidak bisa di pisahkan dengan lintasan-lintasan sejarah sebelumnya, agar kita mengerti dan memahami sejarah yang sebenarnya.
Kalau kami menguraikan sejarah tersebut, sangat panjang ceritanya tapi karena waktu yang diberikan kepada kami terbatas, maka akan di terangkan sebagai berikut :
1. Fakultas Usuluddin IAIN Sunan Kali Jaga Jogjakarta, Cabang di Slawi Tegal yang telah susah payah kami berempat ( KH. Khosim Tafsir, R.Moh Cholid Sofyan Badrun dan H. A. Busjaeri ) merintis / mendirikanya pada tahun 1970 dan sudah berjalan lancar dipimpin oleh Dekan Bpk. Drs. Khozim Mahmud dan Drs. Cholil Rahman dan telah mengeluarkan beberapa sarjana antara lain Drs. H. CH. Abidin, Drs. Mukhidin, Drs. H. Affan Castro dan H.Abdul Mujib SAG beliau alumnus IAIN Slawi yang sekarang pejabat eselon III tapi dengan situasi kondisi lokasi dan politis fakultas tersebut ditarik ke IAIN Walisongo Semarang.
2. Tenggelamnya kepedulian/perhatian masyarakat Tegal terhadap Sekolah Tinggi Agama Islam karena dibayang-bayangi sikon politik padahal sudah banyak sarjana-sarjana alumnus Sekolah Tinggi Agama Islam dari Jakarta, Jogja, Semarang, Surabaya dan sebagainya tapi mereka masih perhitungan, belum membangkitkan jiwa semangatnya dan memang Allah Yang Maha Perkasa belum memberi kekuatan kepada kita berasma untuk berjuang.
2. Timbul berdirinya IBN sebagai kelanjutan dan pengganti IAIN Slawi
Alhamdulillah pada bulan suci Ramadhan ada beberapa sesepuh dan pemuda yang diberi kekuatan dan keberanian oleh Allah untuk merintis dan mendirikan IAIN Swasta
1. Perintis berdirinya IBN
Pertemuan musyawarah pertama
Hari : Senin, 25 Mei 1987 ( 27 Ramadhan )
Waktu : Jam 21.00 WIB ( Ba’da Tarawih )
Tempat : di rumah KH. Qosim Tafsir Karanganyar
Keperluan : Merintis kembalinya IAI Swasta sebagai pengganti IAIN
Hadir : 1. KH. Qosim Tafsir (unsur lama)
2. Drs. H. Bahrudin (unsur pemda)
3. Drs. Busyairi (unsur cendekiawan)
4. Drs. Sobrowi Generasi Muda Islam (notilen)
Keputusan : Wajib Bangkit Mendirikan IAIS dengan landasan :
2. Pertemuan musyawarah kedua
Hari : Senin, 1 Juni 1987 ( 4 Syawal )
Waktu : Jam 20.00 WIB ( Ba’da Isya )
Tempat : di rumah Drs. H. CH. Abidin Kajen Lebaksiu
Keperluan : Mendirikan IAIS dengan nama Bakti Negara
Hadir : 1. Drs. Damhar Abudapes
2. Drs. H. Bahrudin
3. Drs. Busyairi
4. Drs. Sobrowi
5. Drs. Jamil Muslim
Keputusan : Menyusun Panitia Pendiri
3. Pertemuan musyawarah ketiga
Hari : Rabu, 3 Juni 1987 ( 6 Syawal )
Waktu : Jam 14.00 WIB
Tempat : Masjid Agung Slawi
Keperluan : 1. Menyusun Panitia Pendiri dan Pembagian Tugas
2. Konsul ke Bupati
- Pada tanggal 15 Juni 1987 Bupati Tegal (Drs. H. Wienahto) memberi rekomendasi berdirinya IBN dengan surat Dinas No. 420/0188/1987.
- Kemudian kami panitia pendiri mengajukan permohonan ke Kopertis Wilayah X Jawa Tengah (IAIN Walisongo Semarang) terus langsung di survey tanggal 16 Juli 1987 yang akhirnya permohonan di kabulkan dan mendapat izin operasional No. 03/1987 tanggal 10 Agustus
4. Maka pada hari rabu tanggal 16 September 1987 diadakan upacara pembukaan peresmian berdirinya IBN berikut Gedung Perpustakaanya, dengan Dies Natalis Kuliah Umum oleh Drs. H. Kholil Rahman pimpinan Kopertais/ Dosen IAIN Walisongo Semarang di pendopo Pemda Kab. Tegal.
3. Rencana Program IBN
Visi :
Terwujudnya iman dan taqwa yang akhlaqul karimah dan Terwujudnya intelektual yang kualitas dan populis“.
Misi :
Mengembangkan ideologis, sosialis dan politis yang Islamis”

B. Struktur Organisasi
SHAPE \* MERGEFORMAT
PENASEHAT
KETUA SETAIBN TEGAL
Drs. H. JAMIL MUSLIM, MSI
PENANGGUNG JAWAB
PEMBANTU KETUA I
Drs. M, SAIDIN, MSI
KEPALA PERPUSTAKAAN
MOH. MAS’UNI, S.Ag, MSI
PETUGAS TEKNIS
SAKORI
PETUGAS PELAYANAN
DIANE PRAMASHINTA, SH

PEMBANTU UMUM
PRANOTO

C. Fasilitas yang Dimiliki
Komposisi ruang (lay out) gedung perpustakaan adalah sebagai berikut:
a. Ruang Sirkulasi
b. Ruang Belajar
c. Ruang Referensi
d. Ruang Deposit
e. Gudang
f. Mushola
g. Ruang keluarga penjaga kantor
h. Masih terdapat ruang untuk counter, locker dan ruang tunggu
i. Loby
j. Ruang Pustakawan
k. Ruang Kepala Perpustakaan
l. Ruang Staf Administrasi
m. Ruang Pengolahan dan Pemrosesan
Perlengkapan yang diperlukan untuk memperlancar jalannya perpustakaan antara lain: rak buku, rak penitipan tas, meja kursi sirkulasi, meja baca untuk pengguna, almari katalog, rak majalah, rak penyimpanan arsip, komputer, mesin tik, papan statistik, kipas angin, lampu penerang, jam dinding, emergency lamp.
D. Pengguna Perpustakaan
Tugas utama Perpustakaan STAIBN adalah membantu para mahasiswa memperoleh sumber informasi. Membantu dalam arti harfiahnya adalah melayani dan memenuhi kebutuhan mahasiswa setiap jurusan yang ada.
Tugas dan fungsi yang berhubungan dengan STAIBN adalah satu wujud kepedulian terhadap pelayanan Pengguna Perpustakaan antara lain :
1. Mahasiwa-Mahasiswi
2. Pengajar/Dosen
3. Peneliti dan semua unsur yang terlibat di dalam kegiatan akademik.
Di bidang pendidikan, Perpustakaan STAIBN harus mampu mengubah metode dan suasana belajar-mengajar agar mahasiswa dan dosen sama-sama aktif dan dinamis dalam upaya pendayagunaan perpustakaan secara optimal. Perpustakaan juga memungkinkan mahasiswa dan dosen mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka. Kedua pihak ini adalah aset bagi pepustakaan itu sendiri.
Kebutuhan mahasiswa dan dosen sangat beragam, sehingga koleksi harus terpenuhi untuk menjawab kebutuhan mahasiswa dan dosen tersebut, Perpustakaan STAIBN menyediakan koleksi buku meliputi berbagai disiplin ilmu, antara lain koleksi umum, filsafat, agama, sosial politik, ekonomi, ilmu-ilmu budaya, kesusastraan dan sejarah dan lain-lain. Koleksi-koleksi tersebut diharapkan berguna untuk memenuhi setiap kebutuhan mahasiswa di STAIBN Tegal dan semua unsur yang terlibat di dalam kegiatan akademik.

BAB III

KEGIATAN PERPUSTAKAAN


A. Pengadaan Bahan Pustaka
Dalam kegiatan pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan STAIBN dapat meliputi:
a. Menyeleksi tambahan koleksi
b. Mengadakan pengadaan koleks
1. Mengadakan pembelian.
2. Pemberian hadiah tanpan diminta.
3. Hadiah atas permintaan.
4. Pertukaran.
c. Menyiapkan Desirata
d. Mengadakan pemesanan dan pembelian
e. Pembuatan file atau administrasi pengadaan
1. File pemesanan.
2. File kwintansi penerbit (invoice penerbit).
3. File bukti Pembayaran dari Bank.
4. File Desiderata.
f. Statistik Pengadaan
B. Pengolahan Bahan Pustaka
Kegiatan pengolahan bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Bakti Negara (STAIBN) masih menggunakan cara manual, termasuk inventaris. Kegiatan pengolahan bahan pustaka meliputi:
a. Pra-Katalogisasi
1. Penerimaan
2. Pengecekan
3. Pemberian Nomor Induk
b. Katalogisasi
1. Menetapkan jenis buku
2. Menentukan pengarang
3. Menentukan judul
4. Menentukan subyek
5. Menentukan nomor kelas
6. Memasukan dalam pangkalan data (otomasi), tetapiu dalam hal ini dilakukan penulisan data ke dalam buku inventaris (manual)
c. Pasca Katalogisasi
1. Penempelan label
2. Penempelan kantong buku
3. Penempelan slip tanggal kembali (date due)
4. Pembuatan dan memasukan kartu buku
5. Menjajarkan buku pada rak buku
6. Untuk sasat ini pembuatan kartu katalog telah selesai dilakukan.
C. Pelayanan Bahan Pustaka
Pelayanan Perpustakaan STAIBN menggunakan sistem terbuka. Pelayanan referensi digunakan untuk melakukan rujukan dan penelitian.
Untuk jadwal pelayanan ditempat diatur sebagai berikut:
NO HARI WAKTU (WIB) KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6. Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu 08.00-17.30
08.00-17.30
08.00-17.30
08.00-17.30
08.00-11.00
08.00-17.30 Hari Minggu tutup
Jumlah anggota perpustakaan sampai dengan Agustus 2010 mencapai 700 anggota, yang terdiri dari Mahasiswa, dosen, dan elemen STAIBN. Adapun persyaratan dan ketentuan peminjaman, blangko pendaftaran dan blangko penagihan buku, terlampir.

BAB IV

MASALAH DAN PEMECAHAN


A. Masalah
Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal. Fasilitas yang tersedia sangat mendukung proses pembelajaran bagi Mahasiswa. Namun banyak permasalahan yang dihadapi dari berbagai aspek.
Mengingat Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal. melayani seluruh Mahasiswa yang berjumlah 700 (Tujuh ratus) jiwa, yang berada di STAIBN Kabupaten Tegal, Maka jumlah koleksi yang harus disediakan haruslah banyak. Namun yang sekarang dimiliki total koleksi sejumlah kurang lebih 2.000 buku.
Berdasarkan jenis pelayanan dan luas kantor pelayanan, Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal maka dibutuhkan cukup banyak petugas Perpustakaan khususnya pada bagian sirkulasi atau pelayanan. Sedangkan realita yang ada, petugas Perpustakaan jumlahnya tidak mencukupi untuk melayani pengunjung yang jumlahnya sangat banyak.
Pustakawan di Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal hanya ada dua orang. Padahal tugas pustakawan sangat banyak dalam mengolah Perpustakaan. Hal ini menyebabkan dalam pengolahan Perpustakaan tidak dapat berjalan denagn lancar dan baik.
Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal kurang didukung oleh berbagai jenis kegiatan atau lomba yang berbasis membaca.
B. Pemecahan
Masalah tersebut diatas dapat diatasi dengan cara:
a. Untuk mengatasi masalah koleksi hendaknya Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal menambah jumlah koleksi sesuai dengan kebutuhan. Dan mengajukan anggaran pengadaan bahan pustaka yang lebih besar kepada Keluarga Besar STAIBN dan Juga Kepemerintahan terkait.
b. Untuk mengatasi masalah pelayanan hendaknya Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal menambah pegawai Perpustakaan yang lebih banyak dan mempunyai pendidikan minimal D- II Ilmu Perpustakaan.
c. Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal hendaknya menambah Pustakawan paling tidak berjumlah tiga orang lagi yang mempunyai pendidikan minimal D-II Ilmu Perpustakaan, agar pengolahan perpustakaan dapat berjalan lancar dan baik.
d. Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal hendaknya mengadakan kegiatan atau lomba berbasis membaca yang cukup banyak meliputi : lomba sinopsis, resensi buku, story telling, membaca, pidato, mengarang dan membuat majalah dinding yang diselenggarakan secara berjenjang menurut tingkat pendidikan. Agar Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal banyak dikunjungi Anggotanya.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


Setelah dilaksanakan Praktik Kerja Perpustakaan di STAIBN Kabupaten Tegal, dapat ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:
1. Perpustakaan merupakan tempat belajar sepanjang hayat.
2. Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal letaknya strategis dan berada dalam lingkungan pendidikan dan dapat meningkatkan mutu pendidikan.
3. Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal merupakan perpustakaan khusus yang bangunannya Sederhana dengan pengaturan interior ruang yang cukup rapi, bersih, dan tertata baik sehingga menjadikan pengunjung merasa betah dan nyaman.
4. Setelah penyelenggaraan PKP sangat memberi pengalaman kepada mahasiswa untuk bekal dan berperan sebagai petugas profesional perpustakaan.
5. Tugas-tugas di Perpustakaan yang diikuti oleh semua mahasiswa PKP) menjadi arena latihan dan pengembangan ketrampilan selama mengikuti PKP.
6. Tugas-tugas selam mengikuti PKP membuka wawasan dan pengembangan ketrampilan seluruh mahasiswa PKP.
7. Pelaksanaan PKP secara keseluruhan termasuk pelaporan menjadi medan ujian akademik dan skill yang akan membentuk jiwa profesionalisme para mahasiswa peserta PKP, serta memiliki arti penting bagi mahasiswa peserta PKP menjadi pustakawan profesional.
8. PKP bagi mahasiswa merupakan ajang implementasi mahasiswa peserta PKP baik secara akademik maupun skill dari semua mata kuliah yang diberikan sepanjang mahasiswa megikuti Program Studi D-II Ilmu Perpustakaan.

B. Saran
Setelah penulis melaksanakan PKP, maka penulis memberi saran sebagai berikut:
1. Kantor perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal perlu meningkatkan pelayanannya dengan menambah atau memperbaiki fasilitas yang ada.
2. Kantor Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal perlu menambah jumlah koleksi agar mencukupi kebutuhan penggunanya.
3. Kantor Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal membutuhkan penambahan sumber daya manusia yang banyak.
4. Kantor Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal memerlukan pustakawan minimal 3 pustakawan.
5. Kantor Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal membutuhkan peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang memadai.
6. Kantor Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal perlu melaksanakan layanan internet.
7. Kantor Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal perlu melakukan berbagai macam kegiatan atau lomba berbasis membaca.
8. Kantor Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal sebaiknya sering mengadakan berbagai macam kegiatan sosialisasi dan promosi kepada Mahasiswa STAIBN agar semakin mengetahui eksistensi Kantor Perpustakaan STAIBN Kabupaten Tegal

DAFTAR PUSTAKA


Nuraini, Siti. (2007). Panduan Praktek Kerja Perpustakaan (untuk mahasiswa) Program Studi D-II Perpustakaan. Jakarta : Universitas Terbuka.
Purwono. (2007). Perpustakaan Dan Kepustakawanan. Jakarta : Universitas Terbuka.
Martoatmodjo, Karmidi. (2008). Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka.
Yulia, Yuyu. (2009). Pengolahan Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka.
Kantor Sekolah Tinggi Agama Islam Bakti Negara (STAIBN) Kabupaten Tegal. (2010). Program Kerja Tahun 2010. Tegal : Kantor Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Bakti Negara (STAIBN) Kabupaten Tegal.
»»  Teruske Moco Yuk....

TV ONE ONLINE



Widget Powered by: chand
»»  Teruske Moco Yuk....

MULTI TV ONLINE

»»  Teruske Moco Yuk....

MAKALAH HUBUNGAN ANTARA BUDAYA DAN PERILAKU

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan social. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola piker masyarakat tertentu. Budaya mencakup perbuatan atau aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh suatu individu maupun masyarakat, pola berpikir mereka, kepercayaan, dan ideology yang mereka anut.

Tentu saja pada kenyataannya budaya antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya berbeda, terlepas dari perbedaan karakter masing-masing kelompok masyarakat ataupun kebiasaan mereka. Realitas yang multi budaya ini dapat kita jumpai di negara-negara dengan komposisi penduduk yang terdiri dari berbagai etnis, seperti Indonesia, Uni Soviet (sekarang, Rusia), Yugoslavia (sekarang terpecah menjadi beberapa Negara) dan lain-lainnya. Kondisi Negara dengan komposisi multi budaya rentan terhadap konflik dan kesenjangan social. Memang banyak factor yang menyebabkan terjadinya berbagai konflik tersebut, akan tetapi sebagai salah satu unsur dasar dalam kehidupan social, budaya mempunyai peranan besar dalam memicu konflik.

Berbicara budaya adalah berbicara pada ranah sosial dan sekaligus ranah individual. Pada ranah sosial karena budaya lahir ketika manusia bertemu dengan manusia lainnya dan membangun kehidupan bersama yang lebih dari sekedar pertemuan-pertemuan insidental. Dari kehidupan bersama tersebut diadakanlah aturan-aturan, nilai-nilai kebiasaan-kebiasaan hingga kadang sampai pada kepercayaan-kepercayaan transedental yang semuanya berpengaruh sekaligus menjadi kerangka perilaku dari individu-individu yang masuk dalam kehidupan bersama. Semua tata nilai, perilaku, dan kepercayaan yang dimiliki sekelompok individu itulah yang disebut budaya.

Pada ranah individual adalah budaya diawali ketika individu-individu bertemu untuk membangun kehidupan bersama dimana individu-individu tersebut memiliki keunikan masing-masing dan saling memberi pengaruh. Ketika budaya sudah terbentuk, setiap individu merupakan agen-agen budaya yang memberi keunikan, membawa perubahan, sekaligus penyebar. Individu-individu membawa budayanya pada setiap tempat dan situasi kehidupannya sekaligus mengamati dan belajar budaya lain dari individu-individu lain yang berinteraksi dengannya. Dari sini terlihat bahwa budaya sangat mempengaruhi perilaku individu.

Budaya telah menjadi perluasan topik ilmu psikologi di mana mekanisme berpikir dan bertindak pada suatu masyarakat kemudian dipelajari dan diperbandingkan terhadap masyarakat lainnya. Psikologi budaya mencoba mempelajari bagaimana faktor budaya dan etnis mempengaruhi perilaku manusia. Di dalam kajiannya, terdapat pula paparan mengenai kepribadian individu yang dipandang sebagai hasil bentukan sistem sosial yang di dalamnya tercakup budaya. Adapun kajian lintas budaya merupakan pendekatan yang digunakan oleh ilmuan sosial dalam mengevaluasi budaya-budaya yang berbeda dalam dimensi tertentu dari kebudayaan.

B. Rumusan Masalah
“Apa hubungan antara Budaya dan Perilaku ?”

C. Tujuan Penulisan
Untuk Mengetahui bahwa Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai :
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda manusia dan binatang
5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
6. Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7. Sebagai modal dasar pembangunan.


BAB II

PEMBAHASAN


A. Pengertian Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" d Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

a. Kebudayaan
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

b. Unsur- unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok :
1. alat-alat teknologi
2. sistem ekonomi
3. keluarga
4. kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi :
1. sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
2. organisasi ekonomi
3. alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
4. organisasi kekuatan (politik)

Berdasarkan wujudnya, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
a. Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

b. Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

B. Pengertian Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).

Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :

1. Perilaku tertutup (convert behavior)
Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

2. Perilaku terbuka (overt behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.

Menurut Lowrence Green, perilaku ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor :
1. Faktor predisposisi ( predis posing factors )yang terwujud dalam pengetahuan, sikap kepercayaan, keyakinan, nilai – nilai dan sebagainya.
2. Faktor pendukung ( enabling factors ) yang terwujud dalam linkungan fisik, tersedia atau tidak tersedia sarana.
3. Faktor pendorong ( reinforcement factors ) yang terwujud dalam sikap dan perilaku, kebijakan dan lain – lain.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah hasil dari seseorang setelah orang tersebut melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu dan pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang.

C. Hubungan Antara Kebudayaan dan Perilaku
Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan.
Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi.

Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai :
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulatorkebudayaan
4) penciptakebudayaan.

Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara.
Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan

Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya.

Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai:

1. Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda manusia dan binatang
a. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
b. Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
5. Sebagai modal dasar pembangunan.

Proses Dan Perkembangan Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia itu. Perkembangan tersebut dimaksudkan untuk kepentingan manusia itu sendiri, karena kebudayaan diciptakan oleh dan untuk manusia.

Kebudayaan yang dimiliki suatu kelompok sosial tidak akan terhindar dari pengaruh kebudayaan kelompok-kelompok lain dengan adanya kontak-kontak antar kelompok atau melaui proses difusi. Suatu kelompok sosial akan mengadopsi suatu kebudayaan tertentu bilamana kebudayaan tersebut berguna untuk mengatasi atau memenuhi tuntunan yang dihadapinya.

Pengadopsian suatu kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lingkungan fisik. Misalnya iklim topografi sumber daya alam dan sejenisnya. Dari waktu ke waktu, kebudayaan berkembang seiring dengan majunya teknologi (dalamhal ini adalah sistem telekomunikasi) yang sangat berperan dalam kehiduapan setiap manusia.

Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan-perubahan disegala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Mau tidak mau kebudayaan yang dianut suatu kelompok sosial akan bergeser. Suatu kelompok dalam kelompok sosialbisa saja menginginkan adanya perubahan dalam kebudayaan yang mereka anut, dengan alasan sudah tidak sesuai lagi dengan zaman yang mereka hadapi saat ini. Namun, perubahan kebudayaan ini kadang kala disalah artikan menjadi suatu penyimpangan kebudayaan.

Hal yang terpenting dalam proses pengembangan kebudayaan adalah dengan adanya kontrol atau kendali terhadap prilaku reguler (yang tampak) yang ditampilkan oleh para penganut kebudayaan. Karena tidak jarang perilaku yang ditampilkan sengat bertolak belakang dengan budaya yang dianut didalam kelompok sosial yang ada di masyarakat. Sekali lagi yang diperlukan adalah kontrol / kendali sosial yang ada di masyarakat sehingga dapat memilah-milah mana kebudayaan yang sesuai dan mana yang tidak sesuai.

Perubahan Kebudayaan

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kebudayaan mengalami perkembangan (dinamis) sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri, oleh sebab itu tidak ada kebudayaan yang bersifat statis. Dengan demikian, kebudayaan akan mengalami perubahan. Adalima penyebab terjadi perubahan kebudayaan yaitu:
1. Perubahan lingkungan alam
2. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan kelompok lain
3. Perubahan karena adanya penemuan (discovery)
4. Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain ditempat lain.
5. Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan mengadopsisuatu pengetahuan atau kepercayaan baru atau karena perubahan dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas.










BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
Dari Uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan akan terus berhadapan dengan problematika kebudayaan. Salah satu yang harus diperhatikan yaitu bagaimana kita menyikapi perubahan dan perkembangan kebudayaan. Kebudayaan akan terus mengalami perubahan selama manusia hidup dimuka bumi ini karena kebudayaan bersifat dinamis. Dan yang terpenting dari itu semua adalah bagaimana kita menyikapi dan memilah milah kebudayaan asing yang masuk dan mengintervensi kebudayaan asli yang kita kita miliki.
B. SARAN
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kebudayaan mengalami perkembangan (dinamis) sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri, oleh sebab itu tidak ada kebudayaan yang bersifat statis. Dengan demikian, kebudayaan akan mengalami perubahan. Oleh karena itu sebagai manusia dan masyarakat sudah kewajiban kita melestarikan dan menjaga kelestarian budaya tersebut.



DAFTAR PUSTAKA


• Robbins, Stephen P. Prinsip – prinsip Perilaku Organisasi, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2002
• Ihromi, T.O., Pokok-pokok Antropologi Budaya, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1996.
• Hersey, Paul dan Kenneth H. Blanchard. 1995. Manajemen Perilaku Organisasi : Pendayagunaan Sumber Daya Manusia. Terjemahan Agus Dharma. Jakarta. Erlangga
• Kroeber, A. L. and C. Kluckhohn, 1952. Culture: A Critical Review of Concepts and Definitions. Cambridge, MA: Peabody Museum
• Triandis, H.C. (1994). Culture and Social Behavior. New York : McGraw-Hill.
• Ratner, C. (2000). Outline of Coherent, Comprehensive Concept of Culture : The Problem of Fragmentary Notions of Culture. Cross-Cultural Psychology Bulletin, 35 : 5-11
• Segall, M.H., Dasen, P.R., Berry, J.W., & Poortinga, Y.H. (1999). Human Behavior in Global Perspective : An Introduction to Cross-Cultural Psychology. New York : Pergamon Press.
»»  Teruske Moco Yuk....

MAKALAH PENCEMARAN TANAH

MAKALAH PENCEMARAN TANAH

A. Pendahuluan
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah.. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.

B. Pengertian Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.”
Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

C. Penyebab Pencemaran Tanah
Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.
Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.

Limbah industri

Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
2. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam.

Limbah pertanian

Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea Pestisida pemberantas hama tanaman misalnya DDT.

D. Dampak Pencemaran Tanah
a. Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

b. Pada Ekosistem
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

E. Penanganan
a. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

b. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

F. Pencegahan
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:

Langkah pencegahan
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.
2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
4) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
5) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

G. Tanah Tercemar dan Tidak Tercemar
Tanah tercemar

Tanah indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam sejarah Indonesia pernah tercetat. Kesuburan itu telah mengundang para penjajah asing untuk mengeksploitasinya. Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh polusi yang diakibatkan oleh kelainan masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan hilang kesuburanya, mengandung zat asam tinggi. Berbau busuk, kering, mengandung logam berat, dan sebagainya. Kalau sudah begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.

Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :
1. Tanah tidak subur
2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
3. Berbau busuk
4. Kering
5. Mengandung logam berat
6. Mengandung sampah anorganik

Tanah tidak tercemar

Tanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih memenuhi unsur dasarnya sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah tidak tercemar bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat keasaman normal. Yang paling utama adalah tidak mengandung logam berat. Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat manusia. Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda.

Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :
1. Tanahnya subur
2. Trayek pH minimal 6, maksimal 8
3. Tidak berbau busuk
4. tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal
5. Tidak Mengandung logam berat
6. Tidak mengandung sampah anorganik

H. Penutup

Sebagian besar kekayaan kita diperloleh dari tanah. Kehidupan di bumi ini sangat bergantung pada tanah. Tumbuhan memperoleh air dan mineral dari tanah. Makanan yang kita peroleh dan hewan bergantung pada tumbuhan. Jadi makanan kita sebenarnya berasal dari tanah.

Semua bahan yang kita perlukan dalam memehuhi kebutuhan dapat diperoleh dari tanah, secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu marilah kita bersama-sama menjaga kelestariannya, demi kelangsungan anak, cucu kita dimasa datang.
»»  Teruske Moco Yuk....

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More