Sangat disayangkan jika saat memimpin, seseorang tidak memiliki sikap tegas, terutama dalam memutuskan atau bertindak. Sebab, bawahan akan dihadapkan pada ketidakjelasan, bahkan bisa mengarah pada “pengambangan” masalah.
Hal-hal penting dalam pekerjaan yang seharusnya sudah dapat ditindaklanjuti bisa tertunda untuk beberapa lama karena tidak secara tegas ditetapkan. Kadang-kadang ada keragu-raguan pada pimpinan yang tidak tegas untuk memutuskan, apalagi kalau belum mendapat dukungan kuat dari bawahan atau kelompok kerjanya. Sikap semacam ini seharusnya tidak ada pada mereka yang keputusan atau tindakannya akan mempengaruhi dan menentukan kerja orang lain.
Perlu diketahui bahwa sikap tidak tegas ini bukan hanya dimiliki oleh atasan Anda. Saya menjumpai tak sedikit pemimpin yang tidak mampu bersikap tegas.
Tentu saja ini bukan kenyataan yang harus dimaklumi dan diterima begitu saja. Apalagi kita tahu bahwa salah satu ciri perilaku yang harusnya menonjol dari pemimpin adalah sikap tegas.
Lebih dari itu, sikap tegas bukan hanya diharapkan dari seorang pemimpin, melainkan dari setiap orang yang di dalam menjalankan perannya punya tanggung jawab mengendalikan atau mengarahkan perilaku orang lain. Misalnya guru, polisi, dokter, hakim, petugas lalu lintas udara, wasit, tukang parkir, dan masih banyak contoh lain.
Ketidaktegasan sikap masing-masing pemeran ini bisa menimbulkan akibat yang merugikan pihak lain yang memerlukan arahannya. Sementara itu, dalam memilih atau menentukan orang-orang yang diberi peran, seringkali sikap ini kurang mendapat perhatian serius.
Pada kesempatan ini saya ingin menceritakan satu pengalaman yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Belum lama ini saya didatangi seorang mantan mahasiswi, sebut saja Runi, yang baru saja lulus S-1. Ia minta waktu untuk curhat.
Rupanya ia sedang berada di persimpangan jalan untuk melanjutkan hubungannya dengan sang pacar atau tidak. Pasalnya, ia tidak pernah mendapat kepastian kapan sang pacar mau datang melamar ke orangtuanya.
Mereka sudah berhubungan selama lebih dari tiga tahun. Namun, setiap kali Runi mulai mengarahkan pembicaraan ke soal pernikahan, sang pacar selalu menghindar dengan berbagai dalih.
Runi mengaku sangat mencintai sang pacar karena banyak sifat baik yang dimilikinya. Sekarang ini, setelah lulus, Runi ingin segera menikah karena memang itu pula yang diharapkan orangtuanya. Namun, seperti yang sudah-sudah, sang pacar tak mengatakan “tidak mau” atau “ya, mau”.
Ketika Runi mempertanyakan apakah sebenarnya sang pacar tidak mencintai dirinya, dengan panjang lebar ia mencoba membuktikan bahwa tidak ada perempuan lain yang disayanginya kecuali Runi. Di sini Runi heran, mengapa sang pacar tidak bisa bersikap tegas? Ia jadi bingung, harus bersikap bagaimana agar bisa mendapat kepastian.
Sikap tidak tegas adalah kecenderungan untuk menunda keputusan yang biasanya disebabkan adanya ketakutan dalam menerima akibat atau konsekuensinya. Meskipun sejumlah orang dapat disebut tegas secara umum, tidak berarti bahwa orang-orang tersebut pasti tegas dalam segala hal. Pada setiap orang yang tegas, pasti didapati juga sikap tidak tegas dalam hal-hal tertentu.
Seorang laki-laki yang sangat tegas di dalam lingkungan kerjanya, bisa sangat tidak tegas kalau sudah harus menghadapi anak-anaknya di rumah. Seorang ibu guru yang dikenal sangat tegas dalam kata dan perbuatannya, ternyata tidak bisa tegas saat menghadapi sang suami. Atau tidak tegas yang situasional sifatnya.
Dengan kata lain, penilaian terhadap sikap tegas seseorang masih perlu dilihat dalam kaitan apa. Yang pasti, kita tak menginginkan orang yang tidak tegas dalam banyak hal atau yang di bidang tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam diri seseorang, sikap tegas tersebut tidak diperoleh begitu saja pada saat dilahirkan. Ia tumbuh dan berkembang, terutama dipengaruhi oleh pola asuh orangtua dan pengalaman hidup.
Orangtua yang terlalu banyak melindungi dan atau selalu ikut menentukan apa yang harus dilakukan, menyebabkan anak sulit bersikap tegas. Ia tidak terlatih untuk menentukan sikap dan sekaligus menerima konsekuensi atas tindakannya sendiri.
Begitu pula anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang harus selalu bersikap manis agar menghormati dan disenangi lingkungan. Dalam situasi ia harus tegas kepada orang lain, biasanya ia kurang mampu.
Sikap tidak tegas juga bisa berkembang karena pengalaman. Seseorang bisa menjadi tidak tegas karena dalam sejumlah besar pengalaman hidupnya, pada saat ia sulit memutuskan, ada saja orang lain yang lalu mengambil keputusan untuknya. Atau kalau ia mengharapkan dukungan orang lain pada saat harus mengambil tindakan, ia selalu memperolehnya.
Pengalaman sebaliknya juga bisa terjadi. Orang berubah menjadi tidak tegas karena setiap kali bersikap demikian, justru mendapatkan hasil yang tak menyenangkan.
Kembali pada pertanyaan Anda tentang sikap pimpinan baru tadi, besar kemungkinan ia adalah orang yang dibesarkan oleh pola asuh yang menuntutnya selalu bersikap manis kepada orang lain. Biasanya mereka yang dibesarkan dengan cara ini selalu berusaha disenangi oleh banyak orang dan menghindarkan diri untuk tidak menyakiti orang lain.
Bisa juga bukan karena pola asuh orangtuanya seperti itu, melainkan pengalaman yang diperoleh dalam pergaulan dengan lingkungannya. Ia lebih banyak mendapatkan konsekuensi menyenangkan setiap kali berbuat baik kepada orang lain. Sebagai akibatnya, ia selalu berusaha untuk tidak menyakiti atau berkonflik dengan orang lain.
Mengapa kecenderungan ini lebih besar kemungkinannya, hal ini berhubungan dengan keterangan Anda bahwa ia adalah pribadi yang menyenangkan dan pandai bergaul. Selain itu, salah satu contoh dari akibat yang Anda kemukakan adalah terjadinya konflik antara dua kepala unit, yang kira-kira menggambarkan adanya ketentuan atau keputusan yang tidak tegas bagi kedua unit tadi.
Kalau Anda juga mempertanyakan apakah sikap tidak tegas masih dapat diperbaiki, jawabannya bisa, tapi dengan persyaratan tertentu. Ketidaktegasan hanyalah alat seseorang untuk mencapai hal yang dia inginkan atau menghindari apa yang ia takutkan.
Kalau pengalaman menunjukkan bahwa alat ini tidak efektif, secara berangsur ia akan meninggalkan ketidaktegasan untuk menjadi lebih tegas. Sekarang tinggal bagaimana kita membantu agar ia mendapatkan “hukuman” setiap kali bertindak tidak tegas.
Dalam kasus Anda, yang dimaksudkan dengan “hukuman” bisa saja memberikan umpan-balik (feed-back) kepadanya, antara lain dengan menunjukkan akibat dari ketidaktegasannya, mumpung ia relatif masih baru. Kalau ia orang yang baik, dalam arti cukup dewasa, mestinya ia akan berupaya untuk memperbaiki sikapnya.
Lain halnya dengan apa yang pernah saya sarankan kepada Runi. Saya mengatakan kepadanya bahwa dalam hal ini sang pacar perlu dibantu untuk memutuskan. Artinya, Runi tidak bisa mengharapkan ketegasan jawaban keluar secara spontan dari sang pacar.
Meskipun Runi adalah pihak perempuan, mungkin ia yang harus memutuskan lebih dahulu agar sang pacar mau mengikutinya. Bisa saja sang pacar adalah orang yang sulit tegas kalau harus mengambil keputusan menyangkut persoalan pribadi.
Dalam hal semacam ini ia justru memerlukan orang lain untuk membantu memutuskan sesuatu baginya. Gambaran ini bisa saja akan berbeda dengan sikapnya di tempat kerja kalau ia harus bertindak.
Mudah-mudahan contoh ini dapat memberi gambaran jelas bagi kita.
terima kasih, bahan bacaan ini sangat membantu saya untuk mengembalikan sikap tegas saya yang sudah lama menghilang :)tetap semangat :)
BalasHapusQ akui aq susah untuk bersikap tegas..
BalasHapusya smoga aja dengan membaca artikel ini,aq jd bs pnya gambaran untuk bs bersikap tegas...aamiin..
bener banget tuh sebagai pemimpin ngga boleh bikin bawahannya merasa tidak jelas, karena kalau tidak tegas bisa2 bawahan jadi ngga respect lagi.
BalasHapusmau tanya.. bagaimana kalau misal runi malah akan mencari atau memilih pria lain yg lebih bisa tegas...? apa yg bisa disimpulkan..?
BalasHapusthx,,Artikel ini memberiku gambaran untuk belajar tegas pada bawahan.
BalasHapusakan dipelajari untuk meningkatkan sikap tegas.
thx alot
terimakasih... tulisan yang bagus.
BalasHapusIngin bisa bersikap tegas dengan cepat, mudah, dan menyenangkan? solusinya sangat mudah, di hipnoterapi saja. banyak kok yang awalnya tidak bisa bersikap tegas bahkan susah untuk ngomong / berkomunikasi, setelah di hipnoterapi (dicabut akar masalahnya) menjadi tegas dan mudah mengkomunikasikan maksudnya. salah satu kisah kesembuhannya bisa dilihat di http://goo.gl/rFMdvO semoga membantu! GBU!
BalasHapusterimakasih, jadi dapat ilmu baru ..
BalasHapusQQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
BalasHapus-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE